24 Desember 2016

NELLYKA

CHRISTMAS ALBUM

   Pernahkah anda membayangkan akan menikmati saat-saat natal dengan mendengarkan lagu dengan irama yang ngerock apalagi itu dibawakan dengan menggunakan format instrumentalia gitar? Tentu hal tersebut bisa dikatakan sangat jarang karena lagu natal dengan instrumentalia gitar khususnya elektrik gitar tidak se-favorit lagu-lagu natal pada umumnya.
   Seorang musisi wanita cantik dari dataran Asia bernama Nellyka mungkin akan menjawab pertanyaan tersebut. Ia adalah musisi asal Thailand yang telah mencetak album-album natal berformat instrumentalia gitar. Anda akan menemukan hal-hal baru jika mendengarkan karya-karyanya. Sesuatu yang tidak biasa, tapi akan menjadi sesuatu yang menghibur karena Nellyka memainkannya dengan kemahiran yang sepertinya sudah menjadi ciri khas tersendiri dari karakter bermusiknya. Lagu-lagu natal versi klasik seperti "Joy to The World", "O Come All Ye Faithfull" atau "Hark The Herald Angel Sing" dibawakannya dengan kesederhanaan musik yang apik. Dilihat dari kemampuan teknik bermain gitarnya, talenta Nellyka sudah terbentuk. Ia sudah memasukkan unsur-unsur kecil virtuoso dengan berbagai macam gaya improvisasi pendek. Jika anda perhatikan, harmoni utama setiap lagu tidak langsung terasa karena Nellyka terlebih dahulu menyelipkan style intro bergitarnya dengan nada-nada yang menunjukkan bahwa ia juga seorang shredeer. Memang dengan semuanya itu akhirnya yang menjadikan ia seorang gitaris wanita yang telah memberikan sentuhan berbeda dari sisi musikalitas seseorang dalam merayakan natal.
   Kini Nellyka mungkin menjadi satu-satunya seorang gitaris wanita yang telah membuat full album natal berformat musik instrumentalia menggunakan elektrik gitar sebagai soloisnya. Mendengarkan gaya permainan gitar Nellyka ibarat mendengarkan kolaborasi bergitar antara Joe Satriani dan Ritchie Blackmore. Setelah mendengarkan permainan gitarnya, pasti anda akan terhibur dengan riff-riff gitar yang simpel tetapi cukup berkelas. Dan hal inilah yang akan menjadi salah satu pilihan baru anda dalam menikmati suasana natal.

7 Desember 2016

ALBUM NATAL GITAR


   Bagi kita yang merayakan natal, bulan Desember adalah waktunya untuk menikmati musik atau lagu-lagu yang bernuansa natal. Ada banyak album natal yang sudah dibuat oleh para artis dan musisi dari seluruh penjuru dunia. Ada yang bentuknya berupa nyanyian natal dan ada juga yang berformat instrumentalia natal.
   Berbicara mengenai album instrumentalia natal, tentunya hal ini juga beragam jenisnya tergantung dari alat musik apa yang dijadikan sebagai solois di album tersebut. Ada banyak contohnya seperti lagu natal yang dibawakan dengan menggunakan keyboard, piano, sexofon, biola dll. Sedangkan untuk album natal yang berisikan nomor-nomor instrumental menggunakan elektrik gitar sepertinya masih jarang, karena kebanyakan gitar akustik saja yang mendominasi lagu-lagu natal di setiap album natal yang ada.
   Beberapa gitaris dunia termasuk didalamnya para hero gitar tentunya ada yang pernah mempersembahkan album natal yang berisikan lagu-lagu natal yang dimainkan menggunakan elektrik gitar maupun akustik gitar.

Berikut ini beberapa album rock & gitar natal yang pernah dirilis dengan banyak melibatkan gitaris-gitaris ternama dunia :

1. Merry Axemas A Guitar Christmas (Vol.1)
    Gitaris : Eric Johnson, Joe Satriani, Steve Morse, Steve Vai, Richie Sambora, dll
2. Merry Axemas A Guitar Christmas (Vol.2)
    Gitaris : Steve Lukather, Zakk Wylde, Al Di Meola, dll

3. Metal Xmas (Special Edition)
    Gitaris : Toni Lommi, George Lynch, Steve Morse, Michael Schenker. dll 

4. Al Di Meola - Winter Nights

5. Neil Zaza - One Silent Night (Vol.1)
6. Neil Zaza - One Silent Night (Vol.2)

7. Blackmore's Night - Winter Carol
    Gitaris : Ritchie Blackmore


4 Desember 2016

MELIANI SITI SUMARTINI

   Satu hal yang membuat gadis berusia 19 tahun ini pernah menjadi sorotan media internasional, khususnya di dunia maya adalah kemampuan bermain gitar elektrik dengan genre musik yang tidak biasa pula bagi seorang wanita yaitu technical death metal. Dikatakan tidak biasa karena apalagi ia adalah seorang perempuan muslim yang menggunakan jilbab yang bagi sebagian orang mungkin masih dianggap tabu dengan hobbinya memainkan aliran musik tersebut. Tapi bagi seorang Meliani yang tinggal di Bandung ini, tampil beda dengan musik metal apalagi death metal yang kadang selalu ada saja yang menghubungkannya dengan unsur kekerasan, musik yang terlalu bebas dan bisa bikin rusuh atau hal-hal yang bernuansa kegelapan, tidak menghalangi keinginannya untuk mengembangkan talenta luar biasa yang dimilikinya itu. Menurutnya, yang penting adalah ia tetap menjalankan apa yang sudah seharusnya dan itu telah menjadi kewajibannya sebagai seorang beragama serta berusaha untuk selalu bisa memfilter segala sesuatunya dengan baik. Baginya, berjilbab tidak menghalanginya untuk berkreasi dan berekspresi, karena yang penting menurutnya adalah ia tidak membatasi dirinya selama tetap melakukan hal-hal positif.
   Berasal dari keluarga yang juga menyukai musik ini, Meliani belajar gitar secara otodidak melalui sarana yang banyak tersedia di zaman serba modern ini. Alasan gadis kelahiran Garut ini untuk memilih jalur musik death metal yang ditekuninya hingga kini adalah karena ia menyukai tantangan dan baginya musik cadas yang hingar-bingar tersebut dapat memberi semangat saat ia sedang down atau galau. Ia juga menekuni dunia seni lukis dengan kebisaannya menggambar sketsa yang telah menghantarkannya juga untuk menjadi seorang mahasisiwi yang kini kuliah di Universitas Pasundan jurusan Visual Communication Design. Ia pun bercita-cita kelak ingin menjadi seorang animator sekaligus merangkap sebagai komposer musiknya.
   Meliani Siti Sumartini memang cukup mahir memainkan musik yang ia sukai itu. Ini sudah terbukti ketika ia mengunggah video yang dibuatnya sendiri pertama kali ke dalam channel Youtube. Dalam video tersebut, Meliani membawakan cover lagu dari Lamb of God yang berjudul "Hourglass" kemudian berlanjut dengan video-video lainnya yang semakin menunjukkan kemampuan tehnik serta eksistensinya di jalur musik death metal. Video pertamanya dengan jumlah pemirsa lebih dari satu juta penayangan itu sempat membuat khalayak metal termasuk media asing terpukau serta meresponnya lewat berbagai macam komentar tentang penampilannya yang beda sebagai sosok gadis berjilbab yang sedang memainkan musik metal dengan gitarnya.
   Saat ini Meliani tergabung di sebuah band beranggotakan tiga personil utama. Bersama dengan dua orang temannya sesama pemain gitar dan seorang penabuh drum, ia membentuk grup death metal bernama Helaragon. Helaragon sendiri baru mengeluarkan satu buah mini album yang berisikan empat lagu di dalamnya. Salah satu lagunya yang berjudul “Djati” berformat instrumentalia. Seperti band-band beraliran death metal lainnya yang ada di Indonesia, Helaragon pun turut menyelipkan harmoni pentatonik dari tanah Jawa yang sebenarnya inilah salah satu ciri khas dari musik metal Nusantara. Selain itu ada juga lick-lick neo classic yang dimainkan untuk melengkapi warna maupun teknis bermusik dari band tersebut. Helaragon sendiri kini sudah masuk dalam daftar Encyclopaedia Metallum: The Metal Archives yang merupakan salah satu portal musik metal papan atas di jagat internet. Tahun lalu, meliani pernah tampil di event tahunan yaitu pameran alat musik terbesar dan terlengkap di Indonesia yang bernama JAPEX 2015 dimana saat itu ia menggunakan gitar Rockwell dalam performancenya. 


HELARAGON
Personil :
Adhi Dharma Kusumah (Drum)
Meliani Siti Sumartini (Gitar)
Grizaldi Adipramasatya (Gitar)

19 November 2016

KOBRA AND THE LOTUS

   Band heavy metal ini pernah merilis dua buah album yang cukup bagus. Album tersebut adalah album "self tittle" dan "High Priestess" yang rilis pada tahun 2012 dan 2014. Disitu mereka merupakan formasi baru dari album sebelumnya "Out The Pit" hingga akhirnya berubah kembali ditahun 2015 sampai formasinya sekarang dengan single terbarunya.
   Khusus untuk dua album studio yang disebutkan diatas, kita bisa menemukan gairah metal baru dari band asal kanada tersebut. Hal ini ditunjukkan melalui sound gitar yang tebal ditambah dengan aransemen musik yang mengikuti aroma progresif metal kekinian yang begitu terasa di kedua album tersebut. Tentu disini kehadiran sang vokalis wanita mereka Kobra Paige juga sangat berpengaruh besar dalam memberi semangat musik yang disuguhkan, karena di album tersebut kita bisa mendengar karakter vokal Paige yang sangat berbeda dari album perdana. Disini Paige telah meninggalkan warna suara klasik rocknya hingga terdengar berbeda seolah-olah telah terjadi penggantian vokalis. Belum lagi amunisi metal yang dibawa oleh gitaris mereka yang sarat akan ritem-ritem berbahaya, seperti pada lagu "50 Shades of evil" and "My life". Ada juga yang tidak kalah dasyatnya seperti "Battle of wrath" dan "Heavens veins". Tapi dari sekian banyak lagu yang cukup melelahkan, masih ada lagu-lagu bagus yang memiliki harmonisasi cukup ramah ditelinga walaupun masih berselimut metal berat seperti "Hearbeat" dan "Hold on" serta satu buah lagu berjudul "Visionary" yang reffrein-nya cukup komersil.
   Memang menghilangkan pengaruh musik bagi setiap grup band tidaklah mudah, dan mungkin ini yang dirasakan oleh Kobra and The Lotus dengan masih melekatnya nada-nada kelam versi Metallica. Tapi untunglah masih ada satu nomor yang sesuai dengan tema lirik bernuansa kegelapan berjudul "Welcome to my funeral" yang melengkapi warna musik gothic dari grup ini. Secara keseluruhan, Kobra and The Lotus sepertinya masih mampu untuk memberikan harapan kepada para penggemar untuk terus menyuguhkan karya bermusik di album-album selanjutnya. Karena sangat disayangkan jika band berkualitas baik ini berhenti di tengah jalan sebelum sempat menemukan idealisme bermusik mereka, seperti banyak yang telah terjadi pada grup-grup musik beraliran sejenis. Disini kehadiran shreeder Jasio sebagai pemegang kendali musik melalui beat-beat gitarnya yang tepat sasaran serta penulisan lirik lagu oleh Brittany Paige yang merupakan nama asli dari sang vokalis juga telah menjadi magnet bagi band ini yang diharapkan bisa semakin memberikan tendangan metal yang mantap dengan musik yang lebih full energi sekaligus keren. 


Gitaris : Jasio Kulakowski
Album : Shadowblade, 2010


5 November 2016

APA ITU FINGERSTYLE ?

   Istilah fingerstyle yang paling sederhana dapat diartikan sebagai cara memetik dawai gitar secara langsung dengan menggunakan ujung jari atau kuku tanpa menggunakan pick. Jari tangan dalam hal ini bertindak sebagai eksekutor lahirnya nada-nada yang bisa dimainkan dengan kombinasi secara bersamaan. Misalnya jari jempol sebagai pemetik nada bass sedangkan keempat jari lainnya bisa bertindak sebagai pemetik nada ritem maupun melodi, tergantung dari kenyamanan si pemain yang menurutnya terasa lebih mudah. Umumnya tarian jemari pada teknik fingersyle dimainkan secara akustik dan lebih banyak menggunakan gitar dengan senar nylon yang lebih familiar ke genre musik klasik maupun jenis musik rakyat seperti flamenco dan country.
   Teknik ini pun tergolong teknik yang mengandung unsur keindahan, karena biasanya dimainkan dengan kombinasi dari kelima jari yang membentuk harmonisasi sebuah lagu. Memang untuk melakukan teknik tersebut dibutuhkan latihan yang serius agar kelima jari tangan dapat bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing sebagai pemetik nada yang diinginkan. Ada banyak musisi atau gitaris tua-muda dari seluruh dunia yang mahir melakukan teknik fingerstyle ini, diantaranya cukup kita sebutkan satu saja yang mewakili tanah air tercinta kita yaitu sang maestro gitar klasik Jubing Kristianto.


29 Oktober 2016

JADED STAR

   Band ini baru merilis albumnya di tahun 2015 yang lalu. Walaupun baru, tapi bisa dipastikan anda tidak akan kecewa dengan seluruh lagu yang disuguhkan oleh band ini. Totalitas permainan musik yang full energi dipersembahkan oleh Jaded Star lewat album bertitel 'Memories From The Future'.
   Kualitas album metal ini benar-benar ditentukan oleh setiap personal dari band tersebut. Sebut saja seorang Maxi Nil sepertinya yang sangat bertanggung jawab atas disukainya atau tidak album ini oleh para penikmat metal sejagat, karena jelas sekali dari tarikan suaranya yang prima menbentuk setiap lagu Jaded Star menjadi berbobot. Belum lagi kerja keras dari drummer mereka yang menunjukkan permainan berkelas tingkat tinggi berpadu dengan ritem gitar yang bertenaga dari hero gitar mereka yang telah mengeluarkan dua buah album instrumentalia.
   Memang tidak bisa dipungkiri, Maxi Nil adalah penyanyi rock wanita dengan segudang kemampuan olah vokal yang sangat bertalenta. Sebelumnya, Maxi Nil tergabung di band symphonic metal 'Visions of Atlantis'. Penyanyi asal Yunani ini akan membuat anda merinding mendengarkan lagu-lagu di album ini, seperti: "Innocence", "Keep of Fighting" dan "Healing The Inner Child". Ada pula nomor slow dengan iringan petikan manis dari gitar akustik yang akan membuat kita bernafas sejenak dan sedikit lebih rileks.


Gitaris : Kosta Vreto
Album
- Skin on Strings - 2008
- Pictures of Broken Heart - 2013



22 Oktober 2016

BEAUTIFUL SIN

   Memang agak sulit membentuk sebuah band metal dengan seorang vokalis wanita yang bisa eksis alias bisa bertahan cukup lama dengan merilis beberapa album. Itu mungkin pula yang terjadi pada band yang satu ini. Beautiful Sin, nama yang belum banyak dikenal oleh khalayak metal dunia apalagi di negeri kita, walaupun kemunculannya sudah tergolong jauh ke belakang. Cukup dimaklumi karena band tersebut baru mengeluarkan satu buah album perdana "Unexpected" di tahun 2006. Entah apa yang menyebabkan mereka tidak muncul kembali dengan album lanjutan hingga kini. Apakah kala itu kehadiran mereka hanyalah sebuah proyek dadakan atau kah ada faktor lain yang menjadi penghambat untuk rekaman selanjutnya? tentunya hanya mereka yang tahu. Yang jelas keberadaan Beautiful Sin telah menambah perbendaharaan bagi para pemuja musik metal dengan kualitas musik yang dihadirkan.
   Salah satu motor terbentuknya band ini adalah kehadiran salah satu mantan pentolan dari Helloween juga eks Masterplan, yaitu si raja double pedal Uli Kusch. Sepertinya disini Uli juga yang tertarik dengan bakat olah vokalnya Magali Luyten, eks Virus IV. Penyanyi band ini memiliki range vokal yang luar biasa berat dengan jenis suara contraalto mengagumkan.
   Semua lagu di album ini layak untuk didengarkan, karena dibuat dengan aransemen musik metal yang cukup baik. Beberapa nomor dimainkan dengan cukup berani dengan pola ritem dan lead gitar yang sporadis. Simak saja seperti "The spark of ignition" dan "This is not the original dream" yang lumayan enak. Ada juga bebarapa lagunya tanpa lead gitar pada chorus dan satu lagu andalan yang berjudul "Take me home" yang cukup menghibur berkat kekuatan pola harmonisasi dari lagu tersebut. Belum komplit rasanya jika Beautiful Sin juga tidak mempersembahkan satu buah lagu slow seperti "Closer to my heart" yang dimainkan manis lewat pola akustik bass yang apik.

Guitars : Jorn Viggo Lofstad


24 September 2016

ANGEL VIVALDI

   Berawal dari album bertajuk "Revelations", kemudian makin diperkuat pula oleh kehadiran album berikutnya dengan nama judul yang cukup mencengangkan yaitu "The Speed of Dark", Angel Vivaldi telah menciptakan komposisi instrumental gitar electrik yang cukup heroik dengan taburan melodi brutal disana sini. Konsep album metal dengan permainan gitar yang mengedepankan perkawinan serasi antara ritem yang menari-nari seraya menangkap melodi yang berterbangan kian-kemari mencoba disuguhkan oleh seorang gitaris mumpuni asal Amerika tersebut.
   Dari sisi format musik, dibutuhkan kemahiran dan kerja keras dari seorang drummer dengan kemampuan ekstra berani. Lagu yang berjudul "Acid Reign" bisa menjadi andalan untuk menarik minat bagi siapapun yang baru mendengarkan album-album dari seorang Angel Vivaldi. Ada juga lagu "Dream Cather" yang mengandung tingkat kesulitan tinggi dalam sebuah permainan gitar, dimana aransemen lagu tersebut memecah chord dan tidak mudah untuk dihafal. Salah satu yang menjadi ciri khas dari permainan gitar Angel Vivaldi adalah ritem yang mendominasi hampir di seluruh lagu serta banyak sekali pengulangan harmonisasi nada yang untungnya tidak membosankan karena cukup menghibur. Ia juga sangat jarang menerapkan teknik up speed pickking, malahan lebih banyak sebaliknya. Ada pula "A Martian Winter" dan "Through My Spine" yang menawarkan irama kesuraman serta satu nomor manis berjudul "Sea of Heartbreaker" yang sepertinya masih membawa pengaruh dari Joe Satriani.


   Tiga buah album studio ditambah satu album repacked sudah cukup membuktikan gitaris muda ini berada di jajaran papan atas hero-hero gitar yang menjanjikan di masa depan. Bersama dengan mantan gitaris dari Firewind: Gus G, kini ia sedang menjalani tour konser lewat proyek kolaborasinya yang bertitel "Operation Domination Tour, US 2016. Angel Vivaldi adalah salah satu gitaris dunia yang juga tertarik untuk menggunakan gitar Ibanez 7 string dengan Dimazio pickups.

3 September 2016

YNGWIE WHO ?


Berikut adalah fakta seputar gitaris sejati Yngwie Malmsteen :

1.   Yngwie adalah pencetus aliran Neoclassic Metal
2.   Yngwie adalah pelopor cara bermain gitar cepat (Shredder)
3.   Yngwie adalah seorang komposer handal
4.   Yngwie juga seorang penulis lagu hebat
5.   Yngwie dapat bermain berbagai macam alat musik
6.   Yngwie dapat bermain solo maupun dalam grup
7.   Yngwie mempunyai band
8.   Yngwie fanatik terhadap merek gitar Fender dan ampli Marshall
9.   Yngwie memiliki Fender gitar signature
10. Yngwie memiliki DOD YJM efek gitar signature
11. Yngwie dapat bermain gitar akustik dengan sangat baik
12. Yngwie mempunyai kemampuan fingerstyle yang baik
13. Yngwie adalah pengagum Jimmi Hendrix
14. Yngwie telah meng-cover lagu mendiang Michael Jackson yang berjudul "Beat it"
15. Yngwie adalah penggemar mobil Ferrari yang identik dengan kecepatan
16. Yngwie mempunyai album instrumental gitar
17. Yngwie dapat memainkan komposisi klasik dengan gitar elektriknya
18. Yngwie dapat menggantikan posisi suara biola menjadi suara gitar
19. Yngwie pernah melakukan konser tunggal yang melibatkan orkestra
20. Yngwie telah merilis banyak album studio
21. Yngwie telah mengeluarkan album klasik orkestra versi studio maupun live
22. Yngwie sudah diabadikan namanya di Holywood Rock of Fame
23. Yngwie selalu melakukan flip style yang tidak dimiliki oleh gitaris lain
24. Yngwie mempunyai lagu "Far beyond the sun" yang dapat dimainkannya sesuka hati
25. Yngwie selalu berimprovisasi hampir di setiap lagu yang dimainkannya
26. Yngwie dapat bermain blues
27. Yngwie tidak pernah memotong rambutnya menjadi pendek
28. Yngwie adalah seorang perfectsionis ketika tampil di atas panggung
29. Yngwie sering melantunkan National Anthem jika manggung di Amerika Serikat
30. Yngwie pernah mengalami kelumpuhan pada tangannya akibat kecelakaan
31. Yngwie sesekali menghancurkan gitarnya pada saat konser
32. Yngwie sering mengganti formasi personil bandnya
33. Yngwie mempunyai album "Rising Force" yang sempat masuk nominasi Grammy Award
34. Yngwie mempunyai komposisi instrumental gitar yang berjudul "Krakatau"
35. Yngwie adalah gitaris yang akrab dengan teknik sweep picking arpeggio
36. Yngwie memiliki nomor-nomor slow dengan permainan melodi yang dramatik
37. Yngwie menggunakan scalloped pada fret gitarnya untuk memaksimalkan suara dawai
38. Yngwie selalu konsisten dengan aliran musik yang diusungnya
39. Yngwie paling tidak suka dengan penonton yang membawa kamera video profesional
40. Yngwie juga seorang vokalis
41. Yngwie mendapat julukan dewa gitar atau 'God Speed'
42. Yngwie pernah berlatih gitar delapan jam sehari untuk menjadi yang terbaik
43. Yngwie banyak menghabiskan pick untuk dilempar ke penonton
44. Yngwie mempunyai seorang guitar technician dengan loyalitas yang tinggi
45. Yngwie selalu men-setting panggungnya dengan sebutan 'Malmsteen Wall of Marshall'
46. Yngwie pernah 2 kali datang ke Indonesia
47. Yngwie pernah merilis album berisikan cover lagu berjudul "Inspiration"
48. Yngwie sangat fokus pada teknik vibrato pada sound gitarnya
49. Yngwie adalah bintangnya format G3 pertama bersama Steve Vai dan Joe Satriani
50. Yngwie selalu berpesan untuk bermain 'Play Loud' kepada gitaris-gitaris metal



25 Agustus 2016

MUS MUJIONO

   Ia terlahir dari keluarga yang menggeluti musik keroncong. Tapi genre musik tersebut rupanya tidak menular ke dalam diri seorang Mus Mujiono. Ia akhirnya malah lebih tertarik ke musik jazz yang jelas-jelas sangat berbeda penyajian musiknya. Sebagai seorang gitaris papan atas, dalam hal berkesenian, mungkin Mus Mujiono bisa dikategorikan sebagai musisi legendaris. Bayangkan saja, siapa yang tidak kenal beliau ? Seorang gitaris yang mendapat julukan George Benson nya Indonesia. Memang Mus Mujiono adalah pengagum berat gitaris berkulit hitam itu. Dari cara dan gayanya ia bernyanyi sambil memainkan alat musiknya terlihat dengan jelas bahwa Mus mujiono sangat mengidolakan gitaris dari Amerika itu, hingga lahirlah sebuah idealisme bermusik yang menuntut konsistensi lebih pada jalur yang telah ia pilih, teristimewa untuk musik jazz.
   Lewat album musik, Mus Mujiono pernah menyapa para penggemar musik tanah air melalui grup band Funk Section yang sempat berjaya di awal tahun 90'an melalui tembang hits "Terpesona" yang dibawakan dengan apik oleh penyanyi solo terkemuka Glenn Fredly. Funk Section sendiri merupakan grup beraliran pop rock yang sepertinya kurang begitu sukses hingga akhirnya band ini pun tidak lama bertahan. Beruntung Mus Mujiono langsung banting setir dengan menggeluti aliran musik jazz dan terus menekuninya hingga kini. Beberapa buah album solo juga sempat ia keluarkan sampai terbitlah diantaranya lagu "Arti kehidupan" dan "Tanda-tanda" sebagai nomor lawas yang berjaya dan dikenang hingga saat ini.
   Atau masih ingatkah, lagu pop yang berjudul "Karena Kutahu Engkau Begitu" (KKEB) ? Lagu itu terdapat di album 'Bidadari" nya Andre Hehanusa. Sebuah penerapan teknik fingerstyle yang sangat baik telah dimainkan oleh seorang Mus Mujiono. Kala itu, generasi muda yang menggemari dunia gitar di Indonesia sempat dibuat tergila-gila oleh harmonisasi dari petikan gitar lagu tersebut.
   Sebagai informasi, adakah yang pernah menyaksikan langsung penampilan Mus Mujiono ketika berduet gitar bersama Eet Sjahranie ? Sebuah stasiun televisi swasta pernah menayangkan performance mereka berdua lewat acara penganugerahan insan musik yang disponsori oleh salah satu perusahaan pita kaset ternama di tahun 1993. Perhelatan acara tersebut dilakukan di Gedung Kesenian Jakarta. Dokumentasi penampilan mereka sampai sekarang belum ada yang mengunggahnya di media sosial seperti YouTube. Sebuah kolaborasi yang sangat langka dari dua kubu musik yang berbeda. Mereka berduet solo gitar membawakan nomor instrumentalia lagu daerah nasional. Waktu itu ditampilkan pembagian lead gitar dimana Mus Mujiono lebih ke clean sound, sedangkan Eet Sjharanie cenderung ke high gain sound.

Adakah yang punya videonya ?      


Gambar oleh : Tempo Store

17 Agustus 2016

DUKUNG INDUSTRI KREATIF

Sekarang sudah banyak kita temui replika gitar berukuran mini. Tidak hanya di toko kerajinan tangan tapi juga di banyak tempat terutama kini sudah tersebar ke berbagai obyek wisata di seluruh Indonesia. Jika kita berkunjung ke tempat-tempat wisata biasanya di sekitar lokasi terdapat gerai-gerai yang menjual barang-barang berbentuk cinderamata untuk dibawa pulang sebagai kenang-kenangan. Diantara barang dagangan utama yang dijual itu disisipkan beberapa benda seni berukuran kecil, diantaranya gitar mini tersebut. Harga yang ditawarkanpun bervariasi sesuai dengan kualitas barang yang dihasilkan. Karena ada yang hasil buatannya sangat bagus tapi ada juga yang kurang bagus atau biasa-biasa saja. Untuk hasil buatan yang sedang biasanya ditawarkan dengan harga mulai Rp 15.000 sampai Rp. 50.000. Bentuk atau model gitar pun bervariasi sesuai dengan bentuk gitar pada umumnya. Kebetulan dari sisi bentuk kebanyakan mengadopsi model gitar Fender atau model gitar Gibson yang lebih simpel dalam proses produksinya dibanding gitar lain yang bentuknya lebih rumit. Bahkan ada yang memproduksi gitar mini serupa dengan aslinya, yang tentunya dijual dengan harga yang sangat mahal. Kita sebagai penggemar musik apalagi penggemar gitar tidak afdol rasanya jika tidak mempunyai replika gitar mini sebagai bentuk pengahargaan kepada para pengrajin kecil atau para pelaku di bidang industri seni kreatif. Ayo !!! mulai sekarang, mari kita dukung industri kreatif.     

14 Agustus 2016

AXEL RUDI PELL

   Wow... sampai saat ini sudah tujuh belas album ia rilis. Dimulai pada tahun 1989 lampau lewat album bertajuk "Wild Obsession." Setelah itu Axel terus mengembangkan kemampuannya sebagai seorang gitaris potensial yang mampu menciptakan lagu-lagu rock yang bagus dan enak untuk didengar sampai saat ini. Bahkan ia pernah mengeluarkan album dalam kurun waktu tiga tahun berturut-turut sebanyak dua kali.
   Beberapa musisi pernah bergabung di band Axel Rudi Pell, diantaranya adalah: vokalis legendaris Jeff Scott Soto dan drummer Mike Terrana, serta sampai kini masih setia bersamanya keyboardis kawakan Ferdy Doernberg.
   Gitaris kelahiran Jerman ini baru saja melaunching album "Game of Sins" pada bulan Januari 2016 yang lalu. Semua lagu di album ini terdengar asyik dengan sentuhan masih klasik rock, baik pada sisi sound gitar maupun karakter suara vokalisnya. Salah satu karya terbarunya yang cukup menghibur di tahun 2016 ini adalah lagu "Till The World Says Goodbye." Ada juga nomor "Run With The Wind" (2012) dan "Prisoner of Love" (2010) yang mana reffrein lagu-lagu tersebut cukup menghibur. Untuk nomor slow, coba dengarkan lagu "Glory Night" yang akan membawa anda ke era 90'an. Teknik permainan gitar Alex juga banyak dipengaruhi oleh sang guitar legend Ritche Blackmore eks Deep Purple. Sedangkan dari departemen vokalnya Axel Rudi Pell selalu memasang vokalis yang sangat tepat dengan warna sound gitarnya.
   Genre hard rock sepertinya sudah sangat melekat pada diri seorang Axle Rudi Pell. Melalui konsistensi harmonisasi melodi gitar yang sederhana dan berani serta format aransemen musik yang tidak pernah goyah adalah kunci dari kesuksesan kariernya di dunia musik.

10 Agustus 2016

MIKE TERRANA


   Bisa bekerjasama dengan banyak gitaris terkenal diseluruh dunia adalah hal yang pernah dijalani oleh seorang Mike Terrana. Tentu hal tersebut adalah sesuatu yang membanggakan. Selain dapat berbagi ilmu dan pengalaman, pastinya banyak hal-hal baru yang bisa dipetik sebagai sebuah penghargaan yang tidak terukur dan itupun tidak dapat diraih dengan mudah jika tidak memiliki talenta yang luar biasa.
   Mike Terrana adalah drummer top kelas dunia yang telah malang melintang di dunia hingar bingar musik rock & metal. Tercatat gitaris yang pernah melakukan proyek bersama dengannya baik solo maupun band adalah: Yngwie Malmsteen, Tony Mcalpine, Roland Grapow (Masterplan), Kiko Loureiro, Steve Lukather dan yang terlama bersama Axel Rudi Pell antara tahun 2000 sampai 2012 dengan delapan buah album. Ia juga  seorang clinical drum dari produk DW Drum dan Paiste Cymbal. Kemampuannya dalam hal tehnik kombinasi double pedal dan eksplorasi cymbal yang dimainkan dengan cepat membuat mike banyak terlibat di penggarapan musik dalam genre speed metal, neoklasik metal sampai simponik metal. Bahkan belakangan mike telah melakukan kolaborasi dengan penyanyi Tarja Turunen yang berformat symphonic orchestra “Beauty and the Beat.”
   Jika memperhatikan penampilannya pun kini sudah berubah dan tampak lebih segar dengan model rambut mohawk, sangat berbeda ketika masih mengikuti gaya glam rock 90’an dengan style hair metalnya. Dengan potongan rambut seperti sekarang mungkin agar bisa lebih diterima oleh dunia musik cadas lintas genre maupun lintas generasi.
   Salah satu contoh dari hasil permainan drum Mike yang sangat baik bisa disimak di album "The Seventh Sign." dari Yngwie Malmsteen. Juga pada lagu-lagu di album Axel Rudi Pell ketika Mike masih menjadi drummer dari band tersebut.

9 Agustus 2016

KIKO LOUREIRO

   Bagaimana rasanya jika anda sebagai seorang musisi diajak bergabung dengan band papan atas dunia ? Itu mungkin satu kegembiraan yang dialami oleh seorang gitaris asal Brazil yang namanya juga sudah cukup terkenal. Kiko Loureiro kini di daulat untuk menjadi gitaris dari band super metal Megadeth menggantikan gitaris terdahulunya Chris Broderick yang hengkang karena alasan ingin bersolo karir.
   Perjalanan panjang yang sudah dilalui oleh gitaris beraliran rock ini lumayan untuk dijadikan patokan bahwa ia layak menempati posisi di band barunya tersebut. Kini Megadeth sudah merilis albumnya yang terakhir di tahun ini dengan judul "Dystopia." Kiko pun sudah dilibatkan dalam penggarapan album tersebut seraya bersanding dengan Dave Mustaine, pentolan metalizer sejati Megadeth yang juga bisa mengeksekusi lead maupun rhythm gitar. "Me Hate You" yang merupakan nomor bonus track adalah salah satu lagu di album terbarunya yang lumayan asyik untuk dinikmati. Belum lagi alternate picking dari Kiko yang cukup memukau pada album tersebut terdengar begitu lepas dan maksimal.
   Karir bermusik Kiko Loureiro sendiri berawal dari sebuah band bernama Agra yang sudah mengeluarkan banyak album ketika memulainya pada tahun 1997. Ia pun sudah merilis empat buah album solo antara tahun 2005-2012 berformat instrumentalia. Untuk urusan gear yang dapat menunjang proyek metalnya, gitaris yang sudah memiliki model efek signature 'G2 Zoom' itu kini menggunakan Ibanez gitar dari sebelumnya menggunakan Tagima gitar.
   Saat ini Kiko Loureiro sedang sibuk-sibuknya menjalani tour konser nya Megadeth. Lewat akun instagramnya yang cukup update karena sering meng-upload foto terbaru, kita bisa langsung mengikuti aktivitas serta pengalaman seru bersama band barunya tersebut. 

27 Juli 2016

KRAMER PUTIH IAN ANTONO

Gitaris paling tersohor yang dimiliki oleh Indonesia ini tidak pernah lepas dari gitar elektrik kesayangannya. Salah satu varian instrumen yang selalu setia menemaninya dahulu kala adalah gitar Kramer. Belakangan Ian sering tampil dengan gitar pengganti merk Hamer berwarna ungu gelap yang sudah termasuk lama juga digunakan. Kira-kira sudah lebih dari 15 tahun Ian mengunakan gitar tersebut, termasuk pada saat mega konser Gong 2000 di Parkir Timur Senayan tahun 1991 silam. Tetapi jauh sebelum era tersebut, Ian dengan gagahnya selalu memakai gitar Kramer berwarna putih. Banyak yang menganggap bahwa dahulu dengan gitar itu, Ian lebih terlihat ngerock dan terkesan lebih garang di atas panggung dalam setiap performancenya. Ian Antono sendiri telah banyak melibatkan gitar warna putih tersebut terutama pada masa kejayaan God Bless di album "Semut Hitam" dan beberapa penyanyi solo lainnya, seperti : Nicky Astria, Ikang Fauzi, dan Iwan Fals di album "Mata Dewa." Sepertinya zaman sudah berubah ketika Ian memutuskan untuk tidak lagi memakai gitar tersebut. Memang gitar Kramer putih itu sangat berjasa bagi karir bermusiknya dan memiliki nilai historikal yang sangat tinggi, apalagi pada saat berjayanya era keemasan musik rock Indonesia sekitar tahun '80-'90-an. Tapi begitulah tuntutan kemajuan teknologi dibidang musik yang terus berkembang dengan pesat hingga harus ada regenerasi alat yang menggantikannya. Konon gitar bermerk Kramer dengan warna putih gading itu kini telah diserahkan kepada salah satu cafe musik yang ada di Indonesia untuk melengkapi koleksi galleri seninya, atau bisa dibilang sudah di-museum-kan. 

23 Juli 2016

ALBUM LILO "SOLO"

   Walaupun sebagai gitaris dari band bergenre pop, namun Lilo sesungguhnya merupakan seorang musisi yang berjiwa rock. karena itu untuk menunjukkan sisi lain dari karya bermusiknya, Lilo mengelurkan album bertajuk "Solo" yang semakin menguatkan identitas rocker-nya itu. Adapun album tersebut sedikit berbeda atau mungkin tidak sesuai harapan bagi para pecinta alat musik gitar, karena Lilo tidak banyak bermain gitar di album itu. Hanya pada lagu yang berjudul "Sandra" yang merupakan best cut dari album ini, selebihnya diisi oleh para gitaris yang beberapa diantaranya cukup ternama, ada Pay di lagu "Mual !!!" yang berirama nge-rap, dan ada juga Eet Sjahranie pada lagu "Serigala" yang sarat distorsi. Selebihnya album Lilo diisi dengan lagu-lagu yang sembilan puluh persen bertema problema sosial yang terjadi di masyarakat. Simak saja "Untuk Teman," "Trauma," "Ditengah Malam," "Jati Diri," dan "Kenapa Aku" yang mengandung unsur musik blues & Ballade. Maklum disini Lilo full berperan sebagai penyanyi solois karena memang suaranya yang tinggi melengking sangat cocok untuk kebutuhan vokal pada lagu-lagu di album ini.
   Album Lilo "Solo" dirilis pada tahun 1996, beredar ditengah maraknya album dari musisi maupun band-band pop & rock tanah air yang juga mengeluarkan album. Khusus untuk lagu "Sandra" yang bernada agak ngepop sengaja dipilih untuk mewakili album ini karena dari sisi lagunya cukup bagus dan mungkin juga lumayan menjual atau mengandung unsur komersil. Tapi jangan salah, Album ini juga merupakan album yang kaya akan permainan lead dan solo gitar yang akhirnya mampu memuaskan dahaga generasi gitar negeri ini.  

20 Juli 2016

CYNOMADEUS BAND

Terdiri dari 5 personil :

1. Arry Safriadi        (Vokal)
2. Eet Sjahranie        (Gitar)
3. Fajar Satritama     (Drum)
4. Iwan Madjid         (Keyboard)
5. Todung Panjaitan  (Bass)

Sepuluh lagu yang dihasilkan oleh band ini merupakan karya bermusik yang benar-benar tulus, original dan sama sekali tidak mementingkan sisi komersil. Perpaduan dari berbagai macam background musik yang berbeda dari para personilnya tidak membuat karya band ini menjadi rumit atau terdengar aneh tetapi justru menguatkan setiap lagu yang mereka ciptakan. Tema setiap lagunya pun tergolong unik hingga bisa dibilang ini merupakan album art rock Indonesia yang patut dibanggakan. Tapi kala itu album Cynomadeus sempat mendapat respon yang kurang menguntungkan dari para pendengar musik rock tanah air karena dari syairnya dianggap terlalu kebarat-baratan dan anti-trend. Eet Sjahranie, sebagai gitaris ternama hingga saat ini sudah terlibat sejak awal band ini dibentuk. Bersama Iwan Madjid yang merupakan motor penggerak dari band ini menjadikan musik Cynomadeus penuh warna, Tidak bisa dipungkiri pula, kehadiran Eet Sjahranie telah mengangkat nama band ini ke blantika musik rock tanah air, maklum kala itu Eet tengah laris manis digaet berbagai macam project band maupun penyanyi solois ternama. Namun sangat disayangkan karena kurangnya promosi membuat album ini terbatas di pasaran hingga kurang banyak diketahui oleh masyarakat tentang keberadaannya. Band Cynomadeus sendiri lahir dari sebuah pertemanan bermusik yang mengesampingkan unsur ego masing-masing sampai akhirnya melahirkan ide kreatif yang tertuang dalam aransement musik dan lirik apik pada lagu-lagu Cynomadeus. Secara keseluruhan, hampir disetiap lagu mengandung lirik yang bersifat deskripsi seperti: "Circus Show," "Opera Kota Naga," dan "Strawberry Pink" Khusus pada lagu yang berjudul "65," kita bisa menemukan rangkaian lirik yang sangat brillian yang mungkin bisa dipersembahkan buat sang ibu tercinta. Sedangkan kita juga bisa mendengarkan sentuhan dawai gitar Eet Sjahranie di lagu "Portrait Hujan" yang dibawakan secara akustik dimana cara tersebut sangat jarang ditampilkan oleh seorang Eet Sjahranie yang identik dengan ekplorasi permainan distorsi. Jika ingin mengetahui alasan pemberian nama Cynomadeus pada band tersebut, sebaiknya dengarkan lagu ke-3 yang mengisahkan tentang lahirnya sebuah maha karya oleh seorang komposer besar dari ranah fiksi.

*Daftar Lagu :

01. Profesi Trend Mode
02. Circus Show
03. Cynomadeus
04. Portrait Hujan
05. Opera Kota Naga
06. WOWverture
07. Strawberry Pink
08. Angel Rose
09. 65
10. Era 1214 Saka


Rilis album 1990

19 Juli 2016

SYMPHONIC GOTHIC METAL BEST SONGS

Lagu metal yang bagus tidak mesti keras atau dibumbui dengan teknik permainan musik yang mengesankan, tapi selayaknya bisa menghibur setiap orang yang mendengarkan baik melalui melodi gitar yang keren maupun olah vokal yang mengesankan. Berikut ini daftar lagu-lagu metal terbaik versi Cakrawala Gitar yang dibawakan oleh para vokalis wanita dijagat musik rock, symphonic gothic, maupun epic metal :

1.   "Prophecy" - HOLYHELL
2.   "Awakening Moonlight" - BARE INFINITY
3.   "Bring Me The Night" - LAST DAYS OF EDEN
4.   "My Last Breath" - EVANESCENCE
5.   "Totem" - VISIONATICA
6.   "Killing My Dreams" - ELYSION
7.   "Falling Awake" - TARJA TURUNEN (Feat Joe Satriani)
8.   "Falling Down" - LA-VENTURA
9.   "Stand My Ground" - WITHIN TEMPTATION
10. "Synthetic Pleasures - VIOLET SUN
11. "On Top of The World" - EDENBRIDGE
12. "Healing The Inner Child" - JADED STAR
13. "Never Look Back" - MINDMAZE
14. "Winter's Come to Call" - GRAVESHADOW
15. "Enshrined In My Memory" - ELIZE RYD
16. "Fight With Myself" - DARK PRINCESS
17. "This is not The Original Dream" - BEAUTIFUL SIN
18. "Generation Me" - DELAIN
19. "Finally" - HYDRIA
20. "Whenever" - NEMESEA
21. "Don't Save Me" - NOCTURA
22. "Life Diamond" - SOLISIA
23. "Unbreakable" - ABSYNTH AURA
24. "The Call of The Mountains" - ELUVEITIE
25. "Words Unleashed" - LUNATICA
26. "Through Hell" - WE ARE THE FALLEN
27. "Mistaken" - TRILLIUM
28. "Sweet Enclosure" - AFTER FOREVER
29. "Treat Me Right" - ALL ENDS
30. "Ever Dream" - NIGHTWIH
31. "Lost in Life" - SIRENIA
32. "Now or Never" - STREAM OF PSSION
33. "The Last Free Land" - VANDROYA
34. "Heartbeat" - KOBRA AND THE LOTUS
(UPDATE) ..........


9 Juli 2016

BARE INFINITY

Sangat disayangkan, jika sebuah band bagus harus berakhir ditengah puncak karier bermusik mereka. Seperti itulah yang terjadi pada band epic metal yang bernama Bare Infinity. Band asal Yunani ini didirikan pertama kali oleh dua personil yaitu Thomas Goldney (Gitaris) dan Christiana (Kini vokalis band Elysion). Tapi setelah tahun 2011 band ini memutuskan untuk berhenti, padahal ketika itu mereka sempat mengeluarkan mini album bertajuk "The Passage." Salah satu lagunya yang sangat bagus dan recomanded banget buat para penggemar aliran gothic metal adalah "Awakening moonlight" yang dibawakan dengan sangat baik oleh Angel Wolf-Black yang kala itu bertindak sebagai vokalis. Angel Wolf-Black sendiri terlibat sebagai vokalis dalam full album Bare Infinity di tahun 2009 yang bertittle "Always forever." Album ini layak untuk dikoleksi karena memiliki materi keren selain kehadiran vokalis bersuara emas Angel Wolf-Black juga kehadiran Constatine sebagai pemain keyboard mereka yang berkontribusi besar terhadap aransement musik dari Bare Infinity sehingga harmonisasi setiap lagu dari band ini menjadi lebih hidup. Lagu yang berjudul "Always forever part 1" dan "This silence" adalah dua lagu bagus diantara lagu-lagu lainnya yang juga enak untuk didengar di full album tersebut. Terakhir kabarnya mereka telah kembali dengan mengeluarkan single yang berjudul "Race of destiny." Tampaknya kali ini para pendengar akan kehilangan beberapa personil sebelumnya termasuk sang vokalis karena ternyata Angel Wolf-Balck digantikan oleh vokalis baru bernama Ida Elena yang juga tidak kalah bagusnya. 

29 Juni 2016

MARSHALL


   Di kalangan musisi dunia terutama para pemain gitar, siapa yang tidak kenal kata "Marshall" ? Merk perangkat ampli yang satu ini memang paling digandrungi oleh musisi-musisi yang memiliki fanatisme terhadap produk tertentu yang mereka anggap berkualitas. Marshall amplification adalah salah satunya yang menyandang gelar ampli paling bergengsi dan legendaris di jagat musik dunia. Suatu kebanggaan bagi produk asal Inggris ini yang sudah akrab menjadi teman bagi para musisi dalam menciptakan karya-karya bagus di bidang seni musik dan pertunjukkkan. Bagi para gitaris, kualitas produk Marshall sudah tidak diragukan lagi hingga menjadi tolok ukur bagi produk-produk sejenis lainnya yang kini banyak beredar dipasaran. Memang semuanya itu berangkat dari lahirnya sound mumpuni yang dihasilkan Marshall lewat tabung-tabung elektrik yang memproduksi suara menjadi lebih powerful, jernih dan mendekati original. Jim Marshall yang menjadi pendiri produk tersebut juga mendapat julukan “Father of Loud.” Logo Marshall sendiri berupa tampilan tulisan yang berkarakter, sekarang menjadi pemimpin di jajaran elite model ampli sejenis.
   Saking cintanya pada produk ampli tersebut, para gitaris papan atas dunia bahkan menunjukkan kelasnya dengan men-setting panggung mereka dengan jajaran rak ampli Marshal hingga jumlah yang cukup banyak sesuai kebutuhan. Mereka antara lain adalah Yngwie Malmsteen yang sangat menyukai Marshall ampli versi 100 watt super lead yang sangat cocok untuk musik klasik rock. Bahkan di setiap konsernya, ia menaruh lebih dari 20 rak head ampli Marshall disekitar backstage, hingga panggung shownya dikenal dengan sebutan “Malmsteen Wall of Marshall." Woww .....keren abis.


12 Juni 2016

TOSIN ABASI

   Seorang gitaris dituntut untuk mencari dan terus menggali seberapa besar bakat serta kemampuan yang ada pada dirinya. Hal ini penting karena jika ia menemukan sesuatu yang bagus dan berbeda maka hal itu merupakan keistimewaan yang bisa dikembangkan dikemudian hari. Seperti itulah mungkin yang kita bisa lihat pada diri Tosin Abasi, gitaris berkulit hitam kelahiran Amerika Serikat.
   Sebelum menemukan karier solonya, ia tergabung dalam band bernama Animal As Leaders yang ber-genre progresif metal. Kini nama Tosin Abasi dikenal sebagai gitaris dengan teknik permainan yang cukup kreatif dan inovatif. Seperti gitaris rock & metal pada umumnya, ia bermain shreed sangat cepat dengan taburan arpeggio sweeping di tingkat kerapatan melodi yang fantastis. Padahal di awal mulanya Tosin belajar gitar secara otodidak hingga pada suatu waktu dunia musik membuatnya bergairah hingga ia memutuskan untuk melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi di sebuah institut demi karier musisi yang lebih baik. Suatu kebanggaan pula akhirnya nama Tosin Abasi semakin dikenal oleh dunia ketika ia bermain satu panggung dengan legenda gitar Steve Vai, Yngwie Malmsteen, Zakk Wylde dan Nuno Bettencourt di konser bertajuk "Generation Axe"
   Ia penyandang gitar delapan dawai, lebih banyak dari gitar tujuh dawai yang pernah digunakan oleh Steve Vai, salah satu gitaris yang dikaguminya. Kelebihannya dalam hal permainan melodi cepat dengan ritme yang terkendali ditambah ekstra ornamen jazz dengan cara mengetuk-ngetukkan jemarinya diatas fret gitar yang cukup atraktif seperti ketika bermain bass menjadikan Tosin Abasi seorang gitaris yang telah menemukan identitas. Pernah berlatih selama limabelas jam sehari membuktikan bahwa Tosin Abasi adalah sosok gitaris berbakat di rea moderen yang memiliki segudang ide kreatif didalamnya. Luar biaasa ...  


 

28 Mei 2016

ICON GITAR DI HARD ROCK CAFE BALI

Jika anda penggemar gitar dan sedang melakukan kunjungan ke pulau dewata Bali, maka jangan lewatkan pelataran Hard Rock Cafe yang terletak persis di dekat pantai Kuta Bali. Karena disana anda dapat menjumpai semacam monumen seni berupa icon dari replika gitar yang sangat cantik persembahan musisi lokal berbakat I Wayan Balawan bersama Rick Hanes Guitar. Tampilan replika tersebut telah menggantikan icon gitar Hard Rock Cafe sebelumnya yang sudah lebih dari sepuluh tahun berdiri. Balawan sendiri adalah gitaris ternama asal Bali dengan kemampuan yang luar biasa dalam hal permainan teknik tapping di atas dua fret pada leher gitar yang berbeda atau ganda. Memang tugu gitar raksasa tersebut adalah gitar signature double neck ciri khas Balawan dengan motif dasar kotak-kotak yang merupakan corak dari karakteristik budaya Bali. Kita patut memberikan apresiasi kepada produsen gitar dalam negeri Rick Hanes dari Sidoarja yang telah membuktikan bahwa produksi yang berasal dari industri kreatif nasional bisa menjadi yang terbaik dan mendunia tidak kalah dengan produk luar.


Berikut terjemahan dari kalimat yang terpampang di pelakat tugu gitar tersebut :

"DENGAN GITAR KHUSUS INI, SAYA MEWAKILI BALI DAN PERJALANAN DUNIA"

18 Mei 2016

VIOLET SUN

   Melodik Metal ala Eropa memang mengagumkan, kali ini datang dari sebuah band rock asal Italia dengan full album bertittle "Loneliness in Supremacy" di tahun 2011 yang lalu. Dari awal setiap lagu sudah terasa sekali aroma progresif metal yang akan dihidangkan dan memang terasa semuanya dibawakan dengan sedap oleh tiga personil Violet Sun. Seperti ibarat penyajian sebuah proyek ekperimental abstrak yang kental akan unsur gothic gelap dengan sebuah harapan pada titik terang di penghujung lagu.
   Aransemen yang rumit dengan durasi lagu yang lumayan panjang mencoba ditawarkan oleh grup ini ditengah persaingan band-band metal sejenis yang mulai mencoba untuk menggali sisi lain dari sebuah kekuatan alunan metal. Mendengarkan Violet Sun seperti mendengarkan penampilan sebuah band pemenang dari ajang festival musik metal. Secara teknik permainan gitar, Dario Grillo sebagai sang gitaris merangkap juga bass & keyboard cukup matang dalam pengolahan ritem yang rapat dan cepat tapi kehadirannya lewat porsi sound yang kurang berimbang membuat hentakan drum menjadi kurang bernyawa serta suara vokal opera Alessandra yang semestinya terdengar asyik menjadi kurang terangkat akibat proses mixing yang mungkin tidak maksimal. Namun secara umum lagu-lagu di album ini cukup mumpuni dan berkelas yang dipastikan sanggup menghapus dahaga para pecinta musik beraliran pregresif metal.
   Lagu bersemangat "Synthetic pleasures" yang cukup menghibur serta nomor slow "Falling in love" yang memiliki intro keyboard dengan nada-nada pilihan yang pas menggetarkan jiwa, memungkinkan band Violet Sun memiliki kans untuk dilirik oleh segmen metal dunia. Selain itu mereka juga merupakan band yang berani mengusung permainan musik metal yang cenderung kurang diminati ditengah deru genre musik alternatif rock yang sedang bergelora kala itu. 

9 April 2016

ABSYNTH AURA

   Satu debut album rilis di tahun 2011 dari sebuah band beraliran hard metal yang cukup memukau. Dengan bobot sound modern yang berat ditambah kekuatan vokal tingkat tinggi dari sang vokalis membuat album ini berani tampil beda. Kocokan ritem dari gitarisnya pun semakin menambah keperkasaan setiap lagu yang ditampilkan. Bahkan permainan melodi gitarnya juga tegolong ekstrim.
   Jika dikategorikan, album ini mungkin termasuk high album karena terasa sekali pemaksimalan setiap sumber daya musiknya, baik itu dari sisi vokal maupun instrumennya. Dari sisi vokal Claudia yang keren dan luar biasa matangnya untuk menggapai nada-nada tinggi patut diberi nilai plus di album ini. Memang olah vokalnya terdengar sangat berani, tapi hal tersebut juga sangat beresiko jika pada saat tertentu terjebak dalam kondisi tidak siap. Seperti pada lagu "Unbreakable" yang merupakan bukti perjuangan sang vokalis yang tidak sia-sia hingga menjadi lagu andalan sekaligus judul album dari absynth Aura.
   Lagu lainnya yang juga bagus untuk disimak diantaranya "Believe Me" dan "Life". Ada juga "Looking for The One" yang beraroma slow ballade serta tak ketinggalan pula lagu "Smile" yang agak pop rock. Bahkan ada satu lagu yang akan membawa kita ke era kejayaan american gothic yaitu pada lagu "Desert Flower".
   Absynth Aura sendiri adalah grup band metal asal Italia yang terdiri dari empat orang personil dimana posisi gitarnya dipegang oleh Michele Vioni. Band ini sepertinya berusaha untuk tidak dipengaruhi oleh band-band lain disekitarnya dengan eksperimen musik yang cenderung keras dan powerful. Tapi mereka rupanya juga mengagumi band lain yang lebih senior dengan meng-cover lagu berjudul "Zombie" ke dalam versi mereka hingga terdengar menjadi lebih dinamik dan fresh. 

20 Maret 2016

ASYIKNYA BERMAIN RITEM

Dalam bermusik, banyak komponen yang mempengaruhi sebuah aransement lagu agar menjadi enak untuk didengar. Salah satu komponen tersebut adalah seksi ritem. Berikut ini beberapa karya di jalur metal dengan ritem terbaik yang membuat departemen gitar menjadi bergelora :

01. Victory Lap (All That Remains)
02. Walk To My Own Song (Stratovarius)
03. Shed Your Blood (Chris Impelliterri)
04. Odinn's Warriors (Stromwarrior)
05. Losing Faith (Firewind)
06. Holier Than Thou (Metallica)
07. Final Call ( Shadows Fall)
08. Caught In The Middle (Stryper)
09. The Time of The Oath (Helloween)
10. Constant Motion (Dream Theater)
11. The End of Innocence (Symphony X)
12. Lost and Gone (Masterplan)

12 Maret 2016

RICKY SIAHAAN (SERINGAI)

Satu hal yang menarik dari gitaris Seringai ini adalah cara bermain ritem dengan pola dan sound yang sudah disetting sedemikian rupa sehingga menjadi suatu suguhan musik rock yang berkarakter. Ya, Ricky Siahaan adalah gitaris anak bangsa yang berhasil membawa Seringai ke dalam ranah musik beraliran high octane rock kebanggaannya. Memang sound gitar Ricky merupakan senjata ampuh yang bisa menambah suasana hangat di atas panggung. Dengan racikan sound yang warm ala marshall serta berbalut distori murni dari ampli, sudah cukup bagi Ricky untuk membentuk bandnya menjadi sebuah grup rock yang berhasil mencuri perhatian generasi muda negeri ini untuk menggemari musik rock versi Seringai. Dilihat dari performanya saja, musik seringai cenderung heavy ditambah sedikit aroma rock'n roll bercorak old school metal. Simak saja beberapa lagunya seperti: "Tragedi", "Skeptikal" dan "Psikedelia Diskodoom" yang cukup mewakili karakter musik dari Ricky Siahaan. Seringai sendiri sampai saat ini baru mengeluarkan dua album studio yaitu: Serigala Militia (2007) dan Taring (2012).


8 Maret 2016

ALL THAT REMAINS

OLI HERBERT & MIKE MARTIN


Mereka adalah gitaris dari band asal Amerika Serikat yang tentunya sangat dekat dengan gaya bermusik american style. Beraliran symphonic death metal serta membawa banyak pengaruh dari luar yang membuat karakter musik mereka menjadi maju dan modern. All That Remains, menyuguhkan sebuah santapan musik hingar-bingar dengan mengedepankan pola ritem yang segar, energik dan menarik. Dua gitaris mereka memang sepertinya sudah menemukan karakter yang pas untuk dibawa sebagai ciri khas dari musik All That Remains yang sekaligus menjadikannya sebagai nilai jual baik di atas panggung maupun untuk produk rekaman. Warna vokal penyanyinya sendiri boleh dibilang agak menjurus ke ranah rock alternatif dengan balutan screem metal. Beat-beat intro gitar yang menantang serta variasi ritem yang cukup inovatif membuat Oli Herbert dan Mike Martin layak disegani sebagai duo gitar yang mumpuni. Racikan sound gitar Oli & Mike pun lumayan padat hingga terdengar mantap ditelinga. Beda dalam hal urusan lead gitar, mereka tergolong tidak terlalu serakah mengumbar permainan melodi. Lead gitar yang mereka mainkan sudah bisa membuat pendengar tahu seperti apa kedasyatan lick-lick gitar yang suguhkan. Nomor-nomor berharmonisasi ini cukup untuk pendengar pemula dijamin langsung menyukainya, seperti : "Won't Go Quietly", "Victory Lap", "The Last Time", dan "Faithless", atau "Bite My Tongue" yang intronya lumayan menggoda serta irama lagunya yang cukup komersil. Ada juga lagu berirama ballade seperti: "What if I was Nothing" dan "The Waiting One". Sampai tahun 2015 lalu mereka masih memproduksi album rekaman. Hal tersebut menunjukkan band ini tetap eksis di blantika musik dunia dan masih sangat menjanjikan, sekaligus sebuah band yang rekomendid banget buat para metalizer sejati untuk terpikat dan terinspirasi oleh permainan mereka.           

27 Februari 2016

ALBUM INSPIRASI

Berikut ini adalah album-album yang menginspirasi Cakrawala Gitar dalam hal kecintaan terhadap dunia musik, khususnya yang berorientasi pada alat musik gitar :

GOD BLESS (Raksasa)
Salah satu album yang membuat grup ini berjaya dan semakin digandrungi oleh generasi muda saat itu. Hal ini mungkin karena kehadiran seorang metalizer sejati Eet Sjahranie yang tidak disangka-sangka menggantikan Ian Antono. Eet pun belum banyak dikenal pecinta musik rock tanah air kala itu, tapi berkat kepiawaiannya dalam hal teknik bergitar serta pengolahan sound rock ala barat telah berhasil menginspirasi sekaligus membakar semangat muda untuk bangkit dan berani membawakan musik rock tanpa keraguan. Sepertinya pilihan jatuh pada Eet sebagai gitaris yang dapat diterima oleh lintas generasi sangat tepat, terbukti hingga kini God Bless tetap dicintai semua lapisan masyarakat dan sudah melegenda. Tidak bisa dibayangkan apabila God Bless tidak berhasil menemukan seorang Eet Sjahranie. Mungkin sekarang God Bless hanya tinggal nama saja.

  
EDANE (Jabrik)
Lagi-lagi Eet Sjahranie. Motor dari grup yang selalu mengangkat totalitas dalam bermain musik rock ini telah membuat lagu-lagu Edane di album ini semakin rumit tapi tetap heavy. Permainan gitar tingkat tinggi menghiasi hampir di setiap part lagu. Eet pun sepertinya sangat menikmati permainan gitarnya sekaligus sebagai bukti bahwa ia belum kehabisan ide dan masih banyak kemampuan bermain gitar yang bisa dieksplore lebih jauh di album-album berikutnya.





GONG 2000 (Bara Timur)
Grup ini tidak lepas dari nama Achmad Albar dan Ian Antono. Sebuah persembahan yang bagus buat musik Indonesia dari musisi tanah air yang mencintai budaya nusantara. Melalui alunan nada-nada etnis yang dipadukan dengan aroma musik rock menjadikan album perdana Gong 2000 ini dianggap fenomenal dan unik, bahkan pernah di cap sebagai salah satu grup terbaik di dunia yang bisa mengkolaborasikan antara musik rock dan musik etnis. Selain Ian Antono, peranan keyboardis Harry Anggoman juga sangat terasa yang membuat album ini sangat kental dan kaya akan harmoni pentatoniknya. Ian Antono sendiri tetap dengan porsinya sebagai lead gitar yang rendah hati alias tidak pernah menonjolkan dirinya dalam hal kehebatan permainan gitar.

  
YNGWIE MALMSTEEN (Eclipse)
Dari semua album Yngwie, mungkin ini album yang paling konseptual. Di album ini, Yngwie mencoba untuk menyuguhkan sesuatu yang lain dari permainan gitarnya. Memang terasa sekali semangat Rising Force di album ini sepertinya disimpan dulu demi lahirnya sebuah album idealis dari maestro gitar sejagat ini. Nada-nada lead gitar Yngwie yang masih sangat cepat di album ini ibarat hasil dari sebuah perenungan mendalam terhadap kegilaannya pada aliran musik neo classic yang telah melekat erat pada dirinya. "Save our love" adalah bukti dari konseptualisasi album ini yang memiliki melodi gitar sangat menyayat dan bikin merinding.


METALLICA (1991)
Album black ini merupakan album yang banyak memberikan pembelajaran buat para pecinta musik metal. Disini Metallica mencoba untuk memberikan contoh yang baik kepada khalayak rock & metal bagaimana membawakan sebuah musik rock yang benar pada tingkat kedewasaan bermain. Bahkan pada dua lagu slow rocknya, metallica telah membuktikan bahwa musik thrash metal yang tampil sekeras baja bisa hadir selembut bunga. Melalui alunan maha karya dari sound gitar Kirk & James di album ini membuat metallica semakin digemari tidak hanya oleh kaum laki-laki tapi juga oleh kaum perempuan pecinta musik rock.


POWER METAL (Power Demons)
Sebuah persembahan album rock dari musisi anak bangsa yang menampilkan permainan gitar liar dan sound musik rock yang berani. Bagi metal lover tanah air, siapa yang tidak kenal lagu "Timur Tragedi" yang menjadi lagu wajib dari grup ini. Memang tidak bisa dipungkiri, peranan gitaris Lucky Wicaksono sangat berpengaruh bagi kelangsungan band ini secara kualitas musik kedepannya. Di sini Lucky telah berhasil memborbardir setiap lagu dengan lick-lick gitarnya yang sangat keras dan tajam. Walaupun masih banyak pengaruh dari luar, tapi permainan gitarnya seakan tidak pernah goyah dan penuh semangat. Album rock dari power metal ini cukup menginspirasi pecinta musik negeri ini untuk terus berkarya ditengah deru trend musik minimalis non idealis.


GIGI ( 3/4 )
Ada tiga karakter musikalitas yang mempengaruhi band ini untuk tetap eksis. Mereka adalah Armand, Budjana dan Thomas. Tanpa salah satu dari personel band ini maka warna musik yang dihasilkan dari band ini pun sepertinya akan terasa lain. Album 3/4 Gigi adalah salah satu dari sekian banyak album yang bisa mewakili mereka. Di sini terasa sekali kolaborasi egoisitas dari ketiganya. Lagu-lagunya pun dikemas dalam aransemen musik yang sederhana, agak ngepop tapi nafas rocknya masih terasa. Sisi lain dari seorang gitaris Budjana dalam mengolah dana di atas fret gitarnya juga sepertinya ditampilkan dalam beberapa nomor yang membuat album ini tampil sedikit beda.



HELLOWEEN (The Time of The Oath)
Ini seperti album yang menunjukkan keperkasaan Roland Grapow dkk dalam menciptakan sebuah konsep album yang matang. Karekter sang vokalis Andi Deris sangat terasa dan benar-benar teruji di album ini. Di album ini pun Helloween berhasil memikat para pecinta rock & metal sejagat dengan alunan nada slow berirama ballade yang sangat apik yaitu pada lagu "Forever and One" dan "If I Knew" yang bikin merinding. Pada kedua lagu tersebut, Andi bernyanyi dengan sangat baik dalam pengolahan vokal yang maksimal hingga terdengar penuh penjiwaan. Belum lagi kekompakkan permainan gitar cepat Roland dan Weikath yang membuat pendengar puas dan sangat terhibur.


FIREHOUSE ( 3 )
Disaat puncak kejayaannya, grup rock ini selalu membuat album dengan materi lagu yang mengangkat sisi komersil. Hampir dipastikan karya mereka tidak pernah lepas dari nomor-nomor slow rock yang memikat hati. Lewat tembang "Here For You" dan "I Live My Life For You" menjadikan album ini semakin disukai tidak hanya oleh para penggemar musik rock tapi juga penggemar musik pop. Kualitas sound yang ditampilkan di album ini juga lebih baik, dengan paduan karakter sang vokalis serta pola permainan gitar dari Bill Laverty yang masih sangat kental menghiasi setiap lagu dari album Firehouse ini.

31 Januari 2016

KIRK HAMMETT & JAMES HETFIELD

Siapa yang tidak kenal mereka ? Duet maut di ranah thrash metal yang tidak pernah meninggalkan kostum hitamnya. Ya, Kirk Hammett & James Hetfield merupakan salah satu pelopor dari aliran musik cadas dengan pola ritem gitar yang ngebit dan menderu-deru. Metallica sendiri adalah grup yang sudah menjadi legenda yang telah menginspirasi banyak kaum mudah di seluruh dunia untuk menggeluti musik metal. Disamping kemampuan bermain gitar yang sebenarnya sama diantara keduanya, tersimpan talenta besar dalam hal pengolahan sound gitar terutama ritem. Mereka adalah rajanya yang tidak tertandingi sampai sekarang. Sound gitar Metallica  dikenal paling mantab dan nendang banget. Malah album black tahun 1991 adalah album yang paling fenomenal dalam urusan sound tersebut. Karena disamping lagu-lagunya yang bagus, juga corak dan warna sound gitar di album tersebut tergolong ekstreem. Metallica sendiri sempat berjaya dan berada di puncak karir mereka pada masa itu. Sound gitar mereka di album tersebut dikenal kasar dan terdengar seperti 'gelas pecah' yang berhasil membius para metal lover dunia untuk mendapatkan racikan sound gitar yang sama seperti mereka. Masih ingat lagu "Enter Sandman" yang sepertinya sudah menjadi lagu wajib disini untuk dibawakan dipanggung-panggung maupun diruang-ruang studio latihan musik oleh para penggemar metal tanah air kala itu. Hingga kini pun dalam hal urusan pengolahan sound tersebut mereka masih sangat baik, tapi mungkin kualitas sound gitarnya sudah berubah sedikit lebih jernih dan halus karena perkembangan musik digital yang tidak bisa dihindari.

8 Januari 2016

IBANEZ JEM 777

Gitar model ini adalah gitar paling cantik versi Cakrawala Gitar. Bentuk body yang simple serta balutan warna yang color full membuat tongkrongannya kelihatan sangat keren. Siapapun tidak akan menolak jika diberi salah satunya, apalagi ketiganya. Bagi yang sudah mengkoleksinya pasti sangat bangga dengan memiliki gitar versi ini hingga tidak akan bosan pula melihat penampakkannya setiap saat.

EXOTIC



                          ELEGANT



MODEREN