12 Juni 2016

TOSIN ABASI

   Seorang gitaris dituntut untuk mencari dan terus menggali seberapa besar bakat serta kemampuan yang ada pada dirinya. Hal ini penting karena jika ia menemukan sesuatu yang bagus dan berbeda maka hal itu merupakan keistimewaan yang bisa dikembangkan dikemudian hari. Seperti itulah mungkin yang kita bisa lihat pada diri Tosin Abasi, gitaris berkulit hitam kelahiran Amerika Serikat.
   Sebelum menemukan karier solonya, ia tergabung dalam band bernama Animal As Leaders yang ber-genre progresif metal. Kini nama Tosin Abasi dikenal sebagai gitaris dengan teknik permainan yang cukup kreatif dan inovatif. Seperti gitaris rock & metal pada umumnya, ia bermain shreed sangat cepat dengan taburan arpeggio sweeping di tingkat kerapatan melodi yang fantastis. Padahal di awal mulanya Tosin belajar gitar secara otodidak hingga pada suatu waktu dunia musik membuatnya bergairah hingga ia memutuskan untuk melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi di sebuah institut demi karier musisi yang lebih baik. Suatu kebanggaan pula akhirnya nama Tosin Abasi semakin dikenal oleh dunia ketika ia bermain satu panggung dengan legenda gitar Steve Vai, Yngwie Malmsteen, Zakk Wylde dan Nuno Bettencourt di konser bertajuk "Generation Axe"
   Ia penyandang gitar delapan dawai, lebih banyak dari gitar tujuh dawai yang pernah digunakan oleh Steve Vai, salah satu gitaris yang dikaguminya. Kelebihannya dalam hal permainan melodi cepat dengan ritme yang terkendali ditambah ekstra ornamen jazz dengan cara mengetuk-ngetukkan jemarinya diatas fret gitar yang cukup atraktif seperti ketika bermain bass menjadikan Tosin Abasi seorang gitaris yang telah menemukan identitas. Pernah berlatih selama limabelas jam sehari membuktikan bahwa Tosin Abasi adalah sosok gitaris berbakat di rea moderen yang memiliki segudang ide kreatif didalamnya. Luar biaasa ...  


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar