19 Desember 2015

G3 FEMALE ?

Kebayang nggak, jika mereka bertiga bisa ditampilkan dalam satu panggung ? Wah pasti akan menggetarkan dunia gitar sejagat. ORIANTHI PANAGARIS, NITA STRAUSS dan TINA S. Muda belia, berparas cantik, penampilan oke ditambah kemampuan bermain gitar yang sudah melebihi kemampuan standart gitaris pria pada umumnya. Ya ... kita berharap suatu saat nanti akan ada yang bisa mewujudkan hal ini, tentunya dengan segala pertimbangan untuk memungkinkan menghadirkan show mereka. Bisa jadi namanya akan menjadi "G3 FEMALE". Ketiganya merupakan bidadari-bidadari cantik di dunia gitar yang kini sedang naik daun dengan tingkat popularitas yang lumayan untuk ukuran seorang gitaris wanita. Ini akan seru banget. Kita tunggu saja, apakah format ini sudah ada yang memikirkannya ?

Jika yang satu berhalangan, mungkin bisa digantikan oleh si kecil dasyat pendatang baru, siapa lagi kalo bukan LISA-X.


15 Desember 2015

SEMANGAT ERA 80-90AN

Memang era 80-90an adalah masa-masa yang paling berjaya buat musik rock tanah air. Kala itu banyak lagu rock yang cukup menghibur dan dapat membangkitkan jiwa generasi muda untuk lebih bersemangat. Gitar adalah salah satu instrumen yang menghasilkan sound memukau berpadu dengan lirik yang tak kalah serunya, membuat nomor-nomor ini menjadi lebih bergairah, diantaranya :

01. "Kehidupan" (GOD BLESS)
      "Menjilat Matahari" (GOD BLESS)

02. "Ikuti" (EDANE)

03. "Rock Bergema" (ROXX)

04. "Kerangka Langit" (KAISAR)

05. "Satu Jiwa" (POWER METAL)

06. "Impresi" (PAS BAND)

07. "Cukup Siti Nurbaya" (DEWA 19)

08. "Bis Kota" (ACHMAD ALBAR)

09. "Anak Rembulan" (GRASS ROCK)

10. "Wa ...lah" (NETRAL)

11. "Berakit-rakit" (JAMBRUD)

12. "Sobat" (PADI)

13. "Pelangi" (BOOMERANG)

12 Desember 2015

ABDEE NEGARA & GUGUN "BLUES SHELTER"

   Rock & Blues adalah aliran musik yang tentunya memiliki komunitas sendiri di negeri ini dengan gaya permainan berkarakternya yang khas dan sangat kuat. Tidak semua gitaris rock dapat bermain blues, tetapi semua gitaris blus umumnya bisa bermain rock. Mungkin itu yang menjadi alasan beberapa opini yang mengatakan bahwa musik blues merupakan cikal bakal dari aliran musik rock.
   Berdasarkan hal itu, kita mengenal dua nama besar yang sangat mewakili genre tersebut. Abdee Negara adalah gitaris hebat dari kelompok musik Slank yang dapat bertahan hingga kini setelah menggantikan posisi gitaris lama mereka. Sedangkan Gugun adalah pentolan utama band yang menggunakan nama sendiri menjadi nama bandnya. Mereka berdua adalah musisi-musisi yang bermain dengan soul blues yang kental. Penggemar musik ini pasti akan sangat terhibur dengan penampilan kedua gitaris ini jika mereka membawakan nomor-nomor berkarakter blues dalam lagu-lagu dari band mereka sendiri.
   Mungkin Gugun lebih dominan kadar bluesnya dibandingkan dengan Abdee. Maklum mereka harus menyesuaikan dengan format musik band masing-masing apakah untuk keperluan blues atau rock. Memang Abdee Negara cenderung bermain rock'n roll, tapi dari lick-lick gitarnya kelihatan sekali bahwa ia adalah seorang musisi blues sejati. Baik Gugun maupun Abdee, keduanya merupakan gitaris papan atas Indonesia yang sudah banyak memberikan kontribusi besar dan nyata bagi perkembangan musik Indonesia, khususnya di jalur rock & blues. Band mereka pun juga sudah sering melakukan konser di luar negeri dan berkolaborasi dengan musisi asing maupun manca negara.

21 November 2015

GITARIS LOKAL ERA 80-90an

Secara teknikal mungkin permainan gitar mereka tidak sejago generasi sekarang yang sudah didukung oleh kemajuan teknologi dan media yang memadai, tapi dengan idealisme dan kerja keras mereka mampu berkarya bagi kemajuan musik rock Indonesia. Berikut ini adalah 20 nama gitaris yang diperhitungkan di era 80-90an yang beberapa diantara mereka masih eksis hingga kini :

1.   Ian Antono (God Bless, Gong 2000)
2.   Eet Sjahranie (Edane)
3.   Odink Nasution
4.   Edi Kemput (Grass Rock)
5.   Totok Tewel (Elpamas)
6.   Dewa Bujana (Gigi)
7.   Edo Widiz (Voodoo)
8.   Baron (Gigi)
9.   Andra Ramadhan (Dewa 19)
12. Pay (Slank)
13. Lilo (Kla Projec)
14. Tjahjo Wisanggeni
15. Donnie Suhendra (Adegan)
16. Jhon Paul Ivan (Boomerang)
17. Eros (Sheila on 7)
18, Mus Mujiono (Funk Section)
19. Lucky Wicaksono (Andromeda)
20. Ipunk (Power Metal)

10 November 2015

MICHAEL AMOTT

Sebagai leader sebuah band besar, ia sangat berpengaruh bagi keberadaan Arch Enemy untuk mencuri perhatian para penggemarnya. Melihat sosoknya saja kita sudah bisa menyebut Michael Amott adalah seorang metalizer sejati. Penampilan garang dengan musik yang keras. Tapi dibalik itu kita bisa melihat bahwa Michael Amott merupakan seorang composer cerdas di ranah musik cadas. Hal tersebut nampak pada karya-karyanya belakangan ini yang lebih mengarah kepada sesuatu yang besar dengan sentuhan ornamen musik beraroma heroik kemegahan maupun dramatik. Ia juga merupakan tipikal gitaris yang mencintai permainan solo. Terbukti semakin banyak lagu-lagu Arch Enemy yang berformat instrumentalia gitar, hingga beberapa lagunya pun banyak mengandung unsur keindahan melodi. Salah satu cirinya yang juga melekat erat pada konsep band Arch Enemy adalah adanya penempatan harmonisasi melalui nada-nada slide gitar berirama pop metal atau klasik metal di hampir semua lagu yang kebetulan juga sangat mendukung dari sisi kualitas aransement musiknya, misalkan saja lagu "No Gods No, Masters" 2011 dan "You Will Know My Name" 2014. Bahkan ada satu nomor yang menarik di album terakhir 'War Eternal', kita bisa menyimak karya mahal dari band melodic death metal Arch Enemy yang berjudul "Avalanche" dengan dinamika lagu yang kaya akan karakter seorang Michael Amott. Benar-benar sebuah masterpiece metal yang mengagumkan.   

2 November 2015

EDO WIDIZ

   Orang mengenalnya pasti gitaris dari band VOODOO. Padahal Voodoo band sendiri dinyatakan sudah lama bubar sebelum gonta-ganti personilnya di masa-masa terakhir band ini berjaya. Memang nama Voodoo band telah melekat sangat kuat dalam diri seorang Edo Widiz, karena melalui band ini lah yang bersangkutan terangkat namanya hingga dicap sebagai gitaris berkelas yang diperhitungkan pada era akhir sembilan puluhan.
   Album Voodoo sendiri yang bertitel "WOB" merupakan puncak kejayaan dalam karier bermusiknya dikarenakan didalamnya kaya akan materi musik serta sempat menghasilkan satu buah lagu hits yang berjudul "Salam Untuk Dia" yang juga cukup ngetop saat itu bahkan menjadi lagu slow rock abadi sampai saat ini. WOB adalah album yang sangat spesial. Dalam album itu Edo terlihat jelas berusaha untuk mengeluarkan semua kemampuan yang dimiliki dalam hal teknik permainan gitarnya. Banyak style yang mempengaruhinya, mulai dari Steve Vai, Paul Gilbert, Van Halen sampai Yngwie Malmsteen. Contoh salah satu lagunya yang lumayan mengarah kepada kemampuan seorang virtuoso adalah "Tsunami" yang bertempo cepat dengan pengolahan nada-nada lead gitar yang akurat. Edo juga didukung oleh personil band lainnya yang juga mempunyai kemampuan bermusik di atas rata-rata hingga album WOB penuh warna instrumen yang berbobot, termasuk solo gitar
   Ketika band Voodoo tidak terdengar lagi, Edo pun kemudian muncul bersama band lain dengan nama OPERA di mana kelihatan sekali Edo Widiz banyak mengurangi porsi permainan gitarnya di band ini. Mungkin eranya sudah berubah dimana faktor ego dan sisi komersil sudah mulai diperhitungkan saat itu.
   Saat ini karir bermusiknya mungkin sudah berbeda, yang dahulu eksis dari panggung ke panggung bersama bandnya kini lebih sibuk sebagai instruktur gitar yang banyak terlibat di rubrik dan klinik musik walau sesekali muncul juga di event-event tertentu khusus guitar performance. Salah satu merk gitar terkenal ArtRock bahkan mengendors untuk memperkenalkan produknya dengan membuatkan seri gitar signature versi Edo Widiz yang lebih mengedepankan faktor distorsi pada gitar tersebut.

29 Oktober 2015

ACT OF DEFIANCE

Grup band death metal ini baru saja merilis albumnya dengan kualitas rekaman dan pengolahan sound gitar yang prima. Dengan dimotori oleh hero gitar Chris Broderick, Act of Defiance begitu nama band ini dibuat rasanya langsung memberikan efek tendangan yang pas ke telinga para penggemar musik cadas. Dengan pengalaman dan jam terbang yang tinggi dari gitaris mumpini band ini menjadikan konsep musik Act of Defiance kaya akan materi musik yang berbobot. Sebut saja lagu "Legion of Lies" dengan pola ritem gitar yang rapat. Ada juga "Poison Dream" yang menampilkan teknik sweep picking arpeggio yang akurat atau lagu "Obey The Fallen" yang cukup menghibur mewakili dari keseluruhan lagu. "Birth and The Burial" sendiri yang menjadi tema dari album ini menjadi pilihan yang tepat karena dari reffreinnya saja mudah dicerna sehingga boleh dibilang mengandung unsur komersial disamping juga nomor ini menampilkan suguhan lead gitar yang menyegarkan. Memang kerja keras Chris Broderick di album ini telah membuahkan hasil yang tidak main-main. Teknik permainan gitar tingkat tinggi yang dibawakan dengan spesifikasi nada-nada lead bertempo cepat yang gesit dan sustainable serta akselerasi alternate picking nya yang liar membuat album ini sangat baik dan layak untuk dijadikan referensi bagi para penggemar dunia gitar teknikal. Tak mudah memang membangkitkan kembali semangat metal di era perkembangan musik digital seperti sekarang ini, tapi Act of Defiance menjadi salah satu band yang mempu menjanjikan untuk mewujudkan hal itu hingga dijamin dapat menghilangkan dahaga para pecandu musik metal jika sudah mendengarkan lagu-lagunya.    

22 Oktober 2015

NOCTURA

   Band gothic ini baru merilis dua buah album, tapi di album yang kedua hasilnya tidak main-main. Mungkin sepintas khalayak musik masih membandingkannya dengan band seniornya terdahulu yang memang suara vokalisnya yang bernama Mandy Suiter sangat mirip dengan Amy Lee dari Evanescence. Bukan itu saja, aransemen musiknya lumayan enak untuk dinikmati. Rupanya mereka tahu betul bagaimana meracik bumbu instrumennya agar benar-benar menghasilkan aroma gothic yang pas.
   Band asal Amerika Serikat ini juga pernah mengeluarkan singel terbaru tahun 2013 disamping full albumnya yang berjudul "Surrender The Sun." pada tahun 2011. Beberapa buah lagunya bisa disimak seperti: "December", "Don't save me" dan "Everything." Seperti tidak mau ketinggalan band ini pun mempunyai satu buah lagu slow yang juga bermutu yaitu "Caged" yang aransemen musiknya gothic banget.
   Sejak kemunculan singelnya, sampai hari ini mereka belum merilis lagi album yang mungkin sudah dipersipkan. Entah faktor apa yang membuat mereka tidak juga mengelurkan album berikutnya yang berarti sudah hampir tiga tahun lamanya.

Gitaris :
- Jeremy Roche
- Kristopher Haughey

GUS G

SOLO ALBUM 2015

Masyarakat gitar sejagat mungkin sudah lama menunggu kehadiran album rock maupun metal dari seorang gitaris dunia yang berisikan meteri lengkap, berbobot sekaligus menghibur. Salah satu yang bisa menjawab hal itu saat ini adalah album dari Gus G dengan judul " Brand New Revolution." Format lagu yang ditampilkan semuanya mengacu ke unsur heavy metal atau hard rock. Di album ini, Gus G mencoba untuk meracik sound gitarnya agar benar-benar terdengar jernih dan nyaman di telinga. Hal itu juga yang harus dibuktikannya kali ini dengan mengusung salah satu produk ampli mumpuni asal Eropa yang ternyata cukup dasyat hasilnya. Dengan pola ritem yang tidak terlalu memaksa, serta kualitas setiap lagu yang benar-benar merata ditambah dengan persembahan olah vokal dari penyanyi-penyanyi terbaiknya menjadikan album ini patut didengar oleh para rocker, musisi dan gitaris serta yang pastinya menjanjikan dari sisi komersil. Secara keseluruhan ada dua belas lagu, diantaranya "Behind Those Eyes" dan "One More Try" yang bernada rock ballade. Ada juga "Burn" dengan extented guitar solonya dan masih banyak lagi lagu lainnya yang bagus-bagus termasuk di dalamnya lagu "What Lies Below" yang dibawakan apik oleh penyanyi wanita yang sedang bersinar yaitu Elize Ryd disamping beberapa nomor instrumentalia gitar sebagai wujud keseriusannya dalam dunia musik khususnya gitar.


25 Mei 2015

TINA S


   Untuk seorang anak berusia 15 tahun, apalagi dia seorang gadis dengan kemampuan bermain gitar yang sangat baik, tentu itu merupakan talenta yang patut dibanggakan. Belum lagi ditambah dengan instrumen gitar elektrik yang disandangnya, mampu bermain klasik serta teknik permainan yang luar biasa diatas rata-rata orang dewasa. Tingkat kesulitan yang ditampilkan pun boleh dibilang sangat fantastis diusianya yang masih sangat belia. Begitulah seorang Tina S, gitaris wanita muda berbakat yang sangat menjanjikan untuk karir besar dikemudian hari.
   Berkebangsaan Prancis yang sudah mengenal dunia gitar sejak usia dini. Ketika berumur 6 tahun, ia sudah belajar gitar klasik kemudian berlanjut ke tahap berikutnya dengan memilih jalur gitar elektrik yang umumnya milik kaum pria sebagai bentuk ekpresi musik yang ingin ia jalani untuk dikembangkan menjadi sebuah penampilan audio visual yang membuat khalayak berdecak kagum ketika bermain solo. Lewat videonya di You tube, masyarakat musik pasti sudah bisa menilai seberapa besar bakat dan minatnya di dunia musik khususnya instrument gitar. Terbukti nomor-nomor cover wahid dari Van Halen, Dream Theater, Yngwie Malmsteen sampai grup ekstrim metal Dragon Force dilahapnya dengan sangat mudah, bahkan nyaris sama persis dengan format aslinya. Ya semoga saja nama besar yang telah ia bangun lewat videonya membuat seorang Tina S menemukan ekstitensi dan warna musik sesungguhnya yang bisa mewakili karekter rock maupun metal pilihannya sendiri. 

16 April 2015

ENJOY AJA

Jika anda dapat menahlukkan teknik sulit dalam bermain gitar, berarti anda sudah berada pada level tertentu yang anda inginkan

Bila ditengah perjalanan anda merasa bosan bahkan tidak berkembang, berarti anda tengah berapa pada titik kejenuhan dengan pola permainan yang monoton

Karena penguasaan teknik bukan hal yang utama

Jadi, enjoy saja dan nikmati permainan anda

8 April 2015

NEVER LOOK BACK


On the road to nowhere and I'm headed nowhere fast
Haunted by the nightmares and illusions from my past
I looked into the mirror and I see a stranger's face
No arms out to catch me as I make my fall from grace

I will choose my fate
It's not too late for me
From no on I will be free

Reff :
I'm never looking back
I found my destination and I'm in for the attack
I've reached a new horizon and I've overcome the black
And I'm never looking back

There was madness all around me and I had nowhere to turn
Searching for the answers that it seemed I'd never learn
Plagued by my ignorance that bound me like a curse
Escaping from the madness before it got much worse

By: Mindmaze




2 April 2015

SLOW ROCK EPIC SYMPHONYC GOTHIC METAL

Mendengarkan lagu-lagu berirama ballade memang mengasyikkan. Selain bisa membuat perasaan lebih rileks, kita juga seperti terbawa oleh alur lirik dan emosi dari si penyanyi. Apalagi jika lagu yang kita dengarkan adalah lagu dengan kategori slow rock bergenre simphonik metal. Lewat pola irama lagu yang epik dramatik, dengan melodi gitar yang klimaks, ditambah ornamen bunyi-bunyian instrumen bernuansa opera serta alunan vokal gothic yang menawan, menjadikan jenis musik ini mengandung harmonisasi penjiwaan yang mumpuni.

Berikut adalah beberapa buah lagu terbaik :

01. "The Fall" - Band : HOLYHELL - Vokalis : Maria Breon
02. "Why Should We Say Goodbye" - Band : VANDROYA - Vokalis : Daisa Munhoz
03. "Frozen" - Band : WITHIN TEMPTATION - Vokalis : Sharon Den Adel
04. "Canvas of Life" - Band : EPICA - Vokalis : Simone Simons
05. "Believe" - Band : NEMESEA - Vokalis : Manda Ophuis
06. "I'll Sing You Home" - Band : AVALON - Vokalis : Elize Ryd
07. "Come Closer" - Band : DELAIN - Vokalis : Charlotte Wessels
08. "Centenial Legend" - Band : EDENBRIDGE - Vokalis : Sabine Edelsbacher
09. "The Power of Love" - Band : LUNATICA - Vokalis : Andrea Datwyler
10. "Paranoia Extravaganza" - Band : DEADLOCK - Vokalis : Sabine Scherer
11. "The Promise" - Band : ELYSION - Vokalis : Christianna
12. "The Tample of Darkness" - Band : DARK PRINCESS - Vokalis : Natalia Terekhova
13. "That's What The Wise Lady Said" - Band : ANGTORIA - Vokalis : Sarah Jane Ferridge
14. "When You Call My Name" - Band : HYDRIA - Vokalis : Raquel Schuler
15. "Memories" - Band : UNSUN - Vokalis : Anna Stefanowicz
16. "Caged" - Band : NOCTURA - Vokalis : Mandy Suiter
17. "Beyond Goodbye" - Band : GWYLLION - Vokalis : Ann Van Rooy
18. "Here Me Now" - Band : ALL ENDS - Tinna Karlsdotter & Jonna Sailon
19. "Eva" - Band : NIGHTWISH - Vokalis : Anette Olzon
20. "Imaginary" - Band : EVANESCANCE - Vokalis : Amy Lee
21. "Out of Time" - Band : MAGION - Vokalis : Myrthe Van Beest
22. "Ride On" - Band : ARVEN - Vokalis : Carina Hanselmann
23. "Weak Dream" - Band : SOULECK - Vokalis : Paula Schultz
24. "I Will Stay" - Band : WE ARE THE FALLEN - Vokalis : Carly Smithson
25. "Slow it Down" - Band : TRILLIUM - Vokalis : Amanda Somerville
26. "In The End" - Band : STREAM OF PASSION - Vokal : Marcela Bovio
27. "Rain" - Band : YOTANGOR - Vokal : Yngrid Allieres
28. "Coldest Night" - Band : DAWN OF DESTINY - Vokal : Tanja Maul
29. "Breath of Heaven" - Band : KERION - Vokal : Flora
30. "Cry With A Smile" - Band : AFTER FOREVER - Vokal : Floor Jansen
31. "Looking for The One" - Band : ABSYNTH AURA - Vokal : Claudia
32. "Wind Oh Wind" - Band : FORGOTTEN TALES - Vokal : Sonia Pineault
33. "In My Arms" - Band : ANCIENT BARDS - Vokal : Sara Squadrani
34. "Moonlight" - Band : LAST DAYS OF EDEN - Vokal : Lady Ani
35. "More to This" - Band : THE LETTER BLACK - Vokal : Sarah Anthony
36. "Days had Just Begun" - Band : LYRIEL - Vokal : Jessica Thierjung
37. "Unbroken" - Band : BEYOND THE BLACK - Vokal : Jennifer Haben
38. "I Dream of You" - Band : BARE INFINITY - Vokal : Angel Wolf-Black
39. "Remember" - Band : AGAINST MYSELF - Vokal : Irene Villegas
40. "The Tears I Cry" - Band : KRYPTERIA - Vokal : Ji-In-Cho
41. "Closer to My Heart" - Band : BEAUTIFUL SIN - Vokal : Magali Luyten
42. "Falling in Love" - Band : VIOLET SUN - Vokal : Alessandra Amata
43. "In Memory" - Band : JADED STAR - Vokal : Maxi Nil
44. "Remember Me" - Band : KOBRA AND THE LOTUS - Vokal : Kobra Paige
45. "In Close Distance" - Band : SEDUCE THE HEAVEN - Vokal : Elina Laivera
46. "Shore to Aeon" - Band : ELVELLON - Vokal : Nele Messerschmidt
47. "Forget Me Not" - Band : UNSHINE - Vokal : Susanna Vesilahti
48. "Remember" - Band : MINDMAZE - Vokal : Sarah Teets




31 Maret 2015

VANDROYA

Satu lagi, Cakrawala Gitar menemukan sebuah band di jagat metal yang telah merilis hanya satu buah album di tahun 2013. Mungkin disini namanya masih cukup asing, mereka adalah Vandroya. Band dengan genre musik symphonic metal ini awalnya merupakan band cover di kancah festival maupun event regional tapi kemudian muncul keinginan dari para personilnya ditambah dari masyarakat pecinta musik untuk membuat satu album internasional. Tidak sia-sia, sebuah album “One” akhirnya rampung. Proyek musik dengan keseriusan memang akan membuahkan hasil, seperti lagu ballade mereka “Why Should We Say Goodbye” yang cukup menggetarkan bila kita simak .....seakan tidak pernah bosan untuk mendengarkannya berulang-ulang. Dengan eksplorasi vokal Daisa Munhoz yang luar biasa sangat baik menjadikan lagu-lagu vandroya terangkat secara kualitas. Sedangkan pada sisi aransement musik sebenarnya sudah cukup matang secara teknik bermain para personilnya hingga pada lagu-lagu berirama cepatnya tergolong ‘ramai’ yang semestinya tidak perlu karena akan membuat keindahan suara sang vokalis jadi terbenam oleh beat-beat gitar yang sebenarnya juga bisa dikurangi porsinya atau diperhalus. Terbukti dengan beberapa versi akustik yang mereka mainkan cukup enak dan nyaman ditelinga. Lagu lainnya yang juga tidak kalah mantap adalah “No Oblivion for Eternity,” “Solar Night,” dan “When Heaven Decides to Call.” Karakter vokal Daisa pun tergolong klasik yang kaya akan emosi nada-nada tinggi dengan kecenderungan falsetto. Hal ini yang menjadi daya tarik tersendiri buat band asal Brazil ini menjadi perhatian para pecinta musik rock & metal dunia. Semoga saja mereka kembali merilis album kedua dengan materi lagu yang bagus-bagus dan aransement musik yang lebih berbobot.

Gitaris :
1. Marco Lambert
2. Rudolfo Pagotto

3 Maret 2015

ECHO, REVERB & DELAY


Banyak pengertian atau definisi dari 3 macam efek gitar dibawah ini yang bagi beberapa orang mungkin masih sulit untuk membedakannya. Ketiganya merupakan satu kesatuan dari ornamen penting untuk pengolahan sound gitar menjadi terdengar indah, jernih, bersih dan lembut atau bahkan dahsyat. Berikut ini adalah penjelasan singkat yang kira-kira bisa mendekati arti yang mudah untuk dimengerti oleh kaum gitaris.

1. ECHO :
- Manipulasi sound untuk menghasilkan efek gema atau suara memantul
- Bisa disetting besarnya pantulan suara yang diinginkan

2. REVERB :
- Manipulasi sound untuk menghasilkan efek suara dalam ruangan
- Bisa disetting untuk small, medium, big atau hall room

3. DELAY :
- Manipulasi sound untuk menghasilkan efek suara mengekor
- Bisa disetting kecepatan & jumlah ekor suara yang mengikutinya

Selamat mencoba ……….

1 Maret 2015

MINDMAZE


   Hanya satu kata untuk Band ini .....’dasyaaat.’ Baru dua album mereka keluarkan tapi sudah cukup untuk membuktikan kekuatan musik heavvy metal yang mereka bawakan. Sepertinya banyak nilai plus yang bisa kita berikan kepada band ini. Mulai dari departemen gitar yang sukses menjadikan musik Mindmaze kaya akan ritem yang berbobot yang sepertinya di setting agar pas dengan irama sang vokalis. Suatu kerjasama yang apik dimana irama vocal tidak bisa lepas dari ritem sang gitaris. Begitu juga daya gempur vocal rock diva Sarah Teets yang luar biasa stabil dan bersih di semua lagu. Tapi ada sedikit hal beresiko menyangkut self backing vokalnya yang bikin ‘merinding’ itu bisa terdengar lain atau bahkan menjadi lemah jika tergantikan oleh suara backing personil pria dalam penampilan live-nya.
   Dalam hal aliran, terasa sekali pure metal yang mereka tampilkan tidak goyah oleh pengaruh kekinian atau selera pasar yang bisa merubah gaya bermusik American Style mereka yang apik menjadi metal yang kelam dengan berbagai macam ornament kegelapan. Mindmaze adalah band metal asal Amerika Serikat yang masih sangat menjanjikan. Ini tentu tidak lepas dari vokalis mereka yang menjadi asset berharga untuk menentukan kesuksesan grup tersebut dikemudian hari.
   Berparas cantik dengan segudang kelebihan olah vocal yang mantap membuat Sarah Teets menjadi persinggahan yang tepat buat para penggemar musik metal non scream dengan vokalis wanita. Begitu juga dengan muatan musik yang benar-benar powefull dengan tidak ada satupun lagu beraroma slow di kedua album mereka. Lagu “Never Lock Back” akan menghibur kita dengan kesempurnaan talenta yang dimiliki oleh seorang Sarah Teets. Juga lagu “Breaking The Chains” yang sarat akan ritem gitar yang berbobot. Juga lagu lainnya seperti “This Holy War“ atau “Mask of Lies” serta “Remember” yang berirama agak ballade akan membuat kita menemukan banyak kelebihan yang sebenarnya bisa dieksplor lebih jauh untuk bisa dijadikan kekuatan yang bisa memotivasi karir bermusik maupun penampilan mereka di atas panggung.

Album : 
1. Mask of Lies (2013)
2. Back from The Edge (2014)

Gitaris : Jeff Teets   

16 Februari 2015

GITARIS KAMAR

JANGAN MEREMEHKAN SESEORANG
DALAM HAL KEMAMPUAN BERMUSIKNYA
SEKALIPUN IA BERMAIN UNTUK DIRINYA SENDIRI

GITARIS PAPAN ATAS PUN
BERAWAL DARI GITARIS KAMAR

KARENA MUSIK ADALAH HIBURAN
DAN MENGHIBUR


He.. he.. he.....

9 Februari 2015

INGIN MENJADI CALON GITARIS METAL ?


01. Sukai dulu musiknya
02. Temukan satu gitaris sebagai idola
03. Gilai dan rindukan permainannya
03. Tentukan beberapa lagu untuk uji-coba
04. Pelajari accord/ grip dengan baik dan benar melalui literatur,
      kursus atau dengan caramu sendiri
04. Mainkan saja dan jangan pernah menyerah
05. Biarkan feel mengalir dengan sendirinya
06. Kuasai teknik memetik dawai sampai benar-benar bersih dan rapih
07. Perkuat mute/deep & vibrato gitar untuk memaksimalkan permainan
      ritem atau melodi
08. Cintai permainan cepat (Speed)
09. Lahap habis semua pola ritem
09. Konsentrasi penuh pada settingan efek reverb & delay
10. Tetap semangat

22 Januari 2015

GREAT LIVE PERFORMANCE


   Cakrawala Gitar telah menemukan satu penampilan live performance dari sebuah band symphonyc metal gothic yang sangat bagus di Youtube. Mungkin di negeri kita jarang sekali yang mengenalnya. Band tersebut bernama HOLYHELL dengan judul lagu "Prophecy" (Live at Magic Circle Festival, Germany 2008).
   Hampir tidak ditemukan kekurangan dari penampilan mereka. Semuanya tampil dasyat. Dari sisi kualitas permainan dan sound mendekati aslinya (rekaman CD). Penyanyi wanita yang prima dengan sentuhan wild vocalnya, gitaris yang mengusung aliran neoklasik mumpuni, drummer yang hebat serta dukungan permainan keyboard dan bass yang semakin membuat musik holyhell terdengar kuat dan mantap. Ditambah lagi setting pengambilan gambar dengan pergerakan yang sangat baik dan pas, yang mewakili penampilan setiap personil secara utuh dan keren. Suara hasil rekaman panggungnya pun berkualitas baik hingga cukup membuat telinga kita dibikin fresh. Itu semua tentu tidak lepas dari aransement lagu yang sangat pas.
   Tapi sejak itu disaat nama band mereka mulai berkibar atau belum terlalu mendunia, mereka pun tidak terdengar lagi. Vakum atau bubar, ...entahlah. Sangat-sangat disayangkan sekali.

Info tambahan :
Untuk versi cover "Dream on" & "Rising force" di event yang sama juga oke punya. Patut kita acungi jempol untuk olah vokal Maria Breon yang keren abis.

13 Januari 2015

METALIGRAFI

Dalam sampul CD musik metal khususnya yang beraliran death/ekstrim, gothic dan underground biasanya banyak kita temukan cover utama dengan gambar-gambar yang bertema menyeramkan, menakutkan atau bahkan mengerikan. Hal ini memang sepertinya dunia musik tersebut sudah identik dengan unsur yang mau ditampilkan harus memiliki kesan kelam maupun gelap. Tapi ternyata tidak semuanya demikian karena dibalik karya tersebut masih ada yang bisa kita nikmati sebagai sebuah karya seni lukis/grafis yang enak dipandang alias menyejukkan mata, sehingga tidak melulu harus menyeramkan. Seperti beberapa gambar cover pilihan yang ditampilkan Cakrawala gitar sebagai contoh keindahan yang cukup bagus dan keren.     

8 Januari 2015

PALING MENGERIKAN

Ada empat gitaris metal dengan teknik permainan gitar tingkat tinggi paling mengerikan menurut versi cakrawala gitar. Mereka adalah para musisi yang tergolong diluar hero-hero gitar legendaris. Kemampuan bergitar kelas wahid seperti alternate picking, speed, sweep arpegio, tapping dll adalah makanan empuk mereka sehari-hari, jadi lumrah bila mereka juga bisa dibilang terlalu pandai untuk seorang musisi gitar. Sebut saja :

1. Edu Ardanuy (DR.SIN)

2. Rusty Cooley (OUTWORLD)

3. Herman Li (DRAGON FORCE)

4. Joe Stump (HOLYHELL)

Permainan cepat, akurat, liar dan cadas merupakan talenta yang mereka miliki sehingga sulit untuk ditiru. Tapi mereka telah menjadi gitaris yang banyak menginspirasi para pemula untuk lebih tertarik lagi pada dunia gitar secara teknik serta lebih menantang.