22 April 2017

AKHIRNYA ..........

   Setelah sekian lama menanti dan terus menanti kehadiran sang maestro gitar virtuoso sekaligus legenda gitar shredder ini, akhirnya gitaris Yngwie J Malmsteen menapakkan kakinya di atas panggung Indonesia khususnya di ibukota Jakarta. Konser yang bertema "Generation Axe" tersebut banyak menyedot penonton dan musisi khususnya gitaris tanah air untuk menyaksikan langsung penampilan Yngwie yang berkolaborasi dengan empat gitaris kelas dunia lainnya dalam satu event musik. Banyak penonton yang terkagum-kagum, bahagia, menangis dan terharu setelah menyaksikan idola mereka berada persis di depan mata. Maklumlah, diantara mereka ada yang merupakan penggemar Yngwie sejak kecil, masa remaja maupun ketika pertama kali mereka mengenal dunia gitar. Apalagi ketika mendengar lengkingan sound playloud nya yang menggila tidak ditahan-tahan hingga menjadikannya dramatik bikin bulu kuduk merinding. Memang Yngwie Malmsteen merupakan gitaris yang cukup banyak digandrungi gaya permainannya di tanah air pas era tahun 90an, Dimana waktu itu gaya bermain gitar cepat merupakan salah satu nilai tambah dalam penilaian juri di ajang kontes gitar maupun festival-festival rock diseluruh nusantara.
   Yang pasti penampilan Yngwie Malmsteen di Ecovention Ancol kemarin malam telah memuaskan dahaga para pecinta gitar tanah air setelah lebih dari 26 tahun lamanya. Dahulu pada tahun 1990 ketika rilis album "Eclipse," si raja neo klasik gitar ini pernah menyambangi kota Solo dan berakhir dengan kekecewaan di stadion Tambaksari Surabaya akibat turunnya hujan lebat yang menyebabkan konser di kota terakhir tersebut dihentikan setelah sempat melantunkan hanya dua buah lagu pembuka. Padahal, konon rencananya Yngwie pun sudah mempersiapkan sebuah gitar untuk dibakar dalam klimaks aksi panggungnya. Tapi sangat disayangkan, ternyata alam berkehendak lain. Setelah itu enam tahun kemudian, Yngwie datang kembali di tahun 1996, cuma dalam rangka klinik sekaligus promo album "Facing The Animal" di Hard Rock Cafe Jakarta dengan peliputan media yang terbatas. Hal itulah yang membuat kerinduan bagi para penggemar Yngwie untuk bisa melihat kembali secara langsung aksinya saat ini. Kini akan banyak dokumentasi penampilan dari Yngwie Malmsteen live in Indonesia di upload oleh para penggemarnya, setelah sekian lama hampir tidak bisa ditemukan dokumentasi video maupun fotonya pada konsernya terdahulu di media nasional maupun dunia maya. Semoga saja Yngwie mempunyai niat untuk merencanakan konser tunggal di Indonesia kemudian, sehingga akan lebih banyak lagi penggemarnya yang bisa menyaksikan penampilannya dalam membawakan lagu-lagu ciptaannya yang tidak hanya dalam bentuk instrumentalia gitar. "Congratulations"...ORIGINAL PRODUCTION

Foto : Bintang.com

21 April 2017

A NIGHT OF GUITAR ASIA TOUR 2017


Akhirnya mereka datang juga pada hari Rabu lalu. Lima musisi kelas dunia ini akan menggelar konser beroriantasi gitar di Jakarta Indonesia. Mereka adalah: Steve Vai, Yngwie Malmsteen, Zakk Wylde, Nuno Bettencourt dan Tosin Abasi. Untuk pertama kalinya konser kolaborasi gitar bertajuk "A Night of Guitar Asia Tour 2017" ini diadakan di Indonesia. Dewa gitar Yngwie mungkin yang paling ditunggu-tunggu penampilannya oleh para pecinta dunia gitar di negeri ini, maklum sebagai legend ia adalah salah satu panutan tertinggi bagi gitaris dunia saat ini. Walaupun Yngwie sudah pernah ke Indonesia tapi itu sudah sangat lama sekali, bahkan hampir tidak ada dokumentasinya ketika itu yang bisa dilihat di media sampai saat ini. Sedangkan Tosin Abasi merupakan gitaris multi talented dari segi tahnik bermain gitar yang merupakan personil termuda yang sedang naik daun dan memang merupakan generasi baru dikalangan hero gitar dunia. Mereka akan tampil di Ecovention Ancol Jakarta pada hari ini 21 April 2017. Kita doakan bersama, semoga konsernya berjalan dengan lancar dan sukses karena moment musik bersejarah seperti ini sangat jarang diadakan di negara Indonesia. Konser yang diadakan hanya sekali ini, pemilihan lokasi konser, keterbatasan jumlah tiket dan event yang jatuh pada hari Jumat ini tentunya menyebabkan tidak semua pecinta musik khusus gitar ini dapat menyaksikan idola mereka. Beruntunglah kalian yang bisa nonton aksi bergitar mereka pada malam hari ini.
Selamat menyaksikan !!!


Photo : Media nasional

9 April 2017

STANDART GITAR LISTRIK PERTAMA

Perusahaan gitar ternama yang bernaung dibawah Gibson Company, merupakan perintis pertama yang memproduksi jenis gitar hollow body dengan menggunakan alat khusus bertenaga listrik atau dikenal dengan istilah pickup. Sedangkan seorang gitaris jazz kala itu yang bernama Les Paul adalah orang yang pertama kali memperkenalkan sebuah gitar listrik dengan body padat atau tidak berongga seperti halnya gitar bolong atau akustik. Karena itulah kita mengenal nama elektrik gitar yang sangat terkenal diseluruh dunia yaitu seri gitar Gibson Les Paul. Tapi sebenarnya perusahaan gitar ternama Fender juga turut berperan dalam memperkenalkan lahirnya sebuah gitar listrik berbadan padat. Jadi seiring berjalannya waktu dimana Les Paul sedang meyakinkan perusahaan pembuat gitar untuk memproduksi karyanya, dilain pihak seorang yg bernama Leo Fender juga memproduksi gitar listrik berbadan padat dari kayu hingga populer serta bisa sukses secara komersil. Karena itulah, maka tak heran jika kedua merk gitar terkenal tersebut telah merajai segmen pasar untuk kebutuhan gitar listrik seantero jagat sampai sekarang. Itu dikarenakan merekalah pertama kali yang telah berjasa dalam mempopulerkan keberadaan gitar listrik dengan bentuk standar yang dikenal masyarakat kini sehingga berguna bagi para musisi diseluruh dunia dalam hal pengembangan bakat seni bermusik. Gitar Gibson dan gitar Fender kini telah menjadi ukuran dan standart tertinggi bagi kualitas sebuah gitar listrik agar layak dibuat untuk dimainkan dengan hasil yang dijamin baik dan prima. 

2 April 2017

ETERNAL IDOL

   Selain departemen gitar, salah satu kekuatan utama band simponik metal terletak pada karakter vokal penyanyinya. Mengenai hal tersebut mungkin bisa kita simak pada kelompok musik asal Italia ini. Dengan mengambil nama Eternal Idol, band ini cukup mampu menunjukkan keunggulan dengan mengeluarkan satu album perdana di tahun 2016 yang lalu.
   Duet vokal yang masih sangat jarang kita temukan di genre musik simponik metal dihadirkan melalui keserasian suara pria dan wanita. Satu perpaduan warna vokal yang kuat dilantunkan oleh Fabio Lione dan Giorgia Colleluori. Saking pasnya kolaborasi warna suara dari keduanya, pada bait tertentu lagu-lagu Eternal Idol, kita mungkin hampir tidak bisa membedakan suara dari mereka masing-masing.
   Hadir dengan tittle album "The Unrevealed Secret," Eternal Idol menyuguhkan lagu-lagu bergenre simponik metal dengan kemegahan khas musik mereka. Bahkan ada beberapa lagu progresif rocknya yang mengandung unsur klasik rock hingga album ini menjadi penuh warna. Hampir semua lagu di album ini memberikan harmonisasi nada yang sulit ditebak. Hal ini dapat memberikan pembelajaran yang baik bagaimana sebuah lagu diciptakan tidak selalu mengikuti format baku tetapi juga dapat memberikan nada-nada yang original dan unik. Memang terkait album ini, pada akhirnya kita harus mendengarkan semua lagunya sehingga kita dapat menilai kualitasnya secara keseluruhan.
   Beberapa lagu seperti: "Beyond," "Desidia," "Hall of Sin," dan "Stormy Days" serta nomor slow "A Song in The Wind" cukup mewakili karakter dari Eternal Idol. Sedangkan lagu "Is The Answer Far From God" bisa dijadikan andalan di album ini karena asyik didengar dan cukup menghibur.
   Sebagai band dengan kekuatan dua orang vokalisnya yang begitu disiplin dan lepas dalam bernyanyi, tentu hal ini didukung oleh jam terbang yang tidak sedikit. Fabio Lione merupakan vokalis pria dari band Angra dan Vision Divine yang juga sebelumnya pernah singgah di Kamelot dan Rhapsody of Fire. Sedangkan Giorgia Colleluori adalah vokalis wanita yang berasal dari band Hollow Haze. Untuk departemen gitarnya dipercayakan kepada Nick Savio yang juga berasal dari band Hollow Haze. Di album ini, Nick cukup agresif memainkan lead dengan penekanan jari-jemari di atas fret gitar yang sangat maksimal hingga dapat mencuri perhatian pendengar dengan lick-lick yang juga berbahaya.
   Jika anda mendengarkan keseluruhan lagu di album "The Unrevealed Secret" ini secara berulang-ulang, anda akan menemukan sisi lain dari keindahan warna vokal Fabio dan Giogia. Dengan demikian mungkin anda juga akan mencintai album dengan hasil rekaman yang sangat bagus ini.