29 Juni 2016

MARSHALL


   Di kalangan musisi dunia terutama para pemain gitar, siapa yang tidak kenal kata "Marshall" ? Merk perangkat ampli yang satu ini memang paling digandrungi oleh musisi-musisi yang memiliki fanatisme terhadap produk tertentu yang mereka anggap berkualitas. Marshall amplification adalah salah satunya yang menyandang gelar ampli paling bergengsi dan legendaris di jagat musik dunia. Suatu kebanggaan bagi produk asal Inggris ini yang sudah akrab menjadi teman bagi para musisi dalam menciptakan karya-karya bagus di bidang seni musik dan pertunjukkkan. Bagi para gitaris, kualitas produk Marshall sudah tidak diragukan lagi hingga menjadi tolok ukur bagi produk-produk sejenis lainnya yang kini banyak beredar dipasaran. Memang semuanya itu berangkat dari lahirnya sound mumpuni yang dihasilkan Marshall lewat tabung-tabung elektrik yang memproduksi suara menjadi lebih powerful, jernih dan mendekati original. Jim Marshall yang menjadi pendiri produk tersebut juga mendapat julukan “Father of Loud.” Logo Marshall sendiri berupa tampilan tulisan yang berkarakter, sekarang menjadi pemimpin di jajaran elite model ampli sejenis.
   Saking cintanya pada produk ampli tersebut, para gitaris papan atas dunia bahkan menunjukkan kelasnya dengan men-setting panggung mereka dengan jajaran rak ampli Marshal hingga jumlah yang cukup banyak sesuai kebutuhan. Mereka antara lain adalah Yngwie Malmsteen yang sangat menyukai Marshall ampli versi 100 watt super lead yang sangat cocok untuk musik klasik rock. Bahkan di setiap konsernya, ia menaruh lebih dari 20 rak head ampli Marshall disekitar backstage, hingga panggung shownya dikenal dengan sebutan “Malmsteen Wall of Marshall." Woww .....keren abis.


12 Juni 2016

TOSIN ABASI

   Seorang gitaris dituntut untuk mencari dan terus menggali seberapa besar bakat serta kemampuan yang ada pada dirinya. Hal ini penting karena jika ia menemukan sesuatu yang bagus dan berbeda maka hal itu merupakan keistimewaan yang bisa dikembangkan dikemudian hari. Seperti itulah mungkin yang kita bisa lihat pada diri Tosin Abasi, gitaris berkulit hitam kelahiran Amerika Serikat.
   Sebelum menemukan karier solonya, ia tergabung dalam band bernama Animal As Leaders yang ber-genre progresif metal. Kini nama Tosin Abasi dikenal sebagai gitaris dengan teknik permainan yang cukup kreatif dan inovatif. Seperti gitaris rock & metal pada umumnya, ia bermain shreed sangat cepat dengan taburan arpeggio sweeping di tingkat kerapatan melodi yang fantastis. Padahal di awal mulanya Tosin belajar gitar secara otodidak hingga pada suatu waktu dunia musik membuatnya bergairah hingga ia memutuskan untuk melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi di sebuah institut demi karier musisi yang lebih baik. Suatu kebanggaan pula akhirnya nama Tosin Abasi semakin dikenal oleh dunia ketika ia bermain satu panggung dengan legenda gitar Steve Vai, Yngwie Malmsteen, Zakk Wylde dan Nuno Bettencourt di konser bertajuk "Generation Axe"
   Ia penyandang gitar delapan dawai, lebih banyak dari gitar tujuh dawai yang pernah digunakan oleh Steve Vai, salah satu gitaris yang dikaguminya. Kelebihannya dalam hal permainan melodi cepat dengan ritme yang terkendali ditambah ekstra ornamen jazz dengan cara mengetuk-ngetukkan jemarinya diatas fret gitar yang cukup atraktif seperti ketika bermain bass menjadikan Tosin Abasi seorang gitaris yang telah menemukan identitas. Pernah berlatih selama limabelas jam sehari membuktikan bahwa Tosin Abasi adalah sosok gitaris berbakat di rea moderen yang memiliki segudang ide kreatif didalamnya. Luar biaasa ...