15 Juli 2020

SONS OF APOLLO, DEWA MUSIK MUMPUNI

   Dengan mengambil nama dari dewa musik Apollo, band ini terbentuk sejak tahun 2017. Tidak tanggung-tanggung, personilnya merupakan kumpulan musisi kawakan dunia yang namanya sudah melegenda. Musik mereka tergolong keras dan sudah dipastikan hasil yang dicapai adalah sebuah karya progresif metal yang berkualitas. Dari sisi musikalitas memang lagu-lagu yang tercipta tergolong berat, maklumlah band tersebut diisi oleh orang-orang yang memang masuk dalam kategori mumpuni di bidang teknik bermain musik.
   Sons of Apollo adalah supergrup yang terdiri dari Mike Portnoy, Billy Sheehan, Ron 'Bumblefoot Thal, Derek Sherinian dan Jeff Scott Soto. Masing-masing dari mereka merupakan eks personil dari band-band papan atas dunia seperti: Dream Theater, Mr.Big, Guns N'Roses dan Yngwie Malmsteen.
   Hampir di setiap lagu terutama yang berirama cepat, kita akan disuguhkan oleh kerumitan aransemen yang indah karena memang dibuat untuk menunjukkan kelasnya sebagai pemusik virtuoso. Coba saja simak solo-solo yang dimainkan oleh keyboardis Sherinian dan gitaris Bumblefoot di dalam tiga album mereka, yang merupakan ciri khas dari band ini. Belum lagi penampilan gitar & bass double neck yang selalu dipakai oleh Sheehan dan Bumblefoot hampir disetiap performance mereka, malah salah satu neck gitar milik Bumblefoot tampak tanpa fret. Itu semua tentunya yang menjadi daya tarik tersendiri serta menambah keunikan dari band tersebut.
   Kalau kita ingin mendengar atau melihat kehebatan permainan gitar dari sang gitaris, simak saja lagu "Signs of the time". Akselerasi nada pada melodi yang dimainkan oleh Bumblefoot sungguh luar biasa. Memang ia tipikal seorang gitaris yang mempunyai gaya permainan lead gitar yang sulit untuk ditebak.
   Dua album rekaman ditambah satu album live sudah mereka rilis. Tentunya kita berharap Sons of Apollo akan terus berkarya dan tidak vakum, apalagi mati ditengah jalan karena kesibukkan proyek bermusik setiap personilnya.

17 Juni 2020

IBANEZ PIA STEVE VAI

Perusahaan gitar ternama Ibanez belum lama meluncurkan signature serinya Steve Vai. Elektrik gitar tersebut di beri nama Ibanez Pia. Sesuai dengan namanya yang memang diambil dari kata bunga Pia yang tertata cantik pada pickup gitar. Ibanez Pia merupakan evolusi dari seri sebelumnya yaitu Ibanez JEM setelah lebih kurang sudah tiga puluh tahun lamanya. Gitar yang menggunakan pickup Dimarzio ini juga dilengkapi dengan plat magnetik penutup ruang tremolo di belakang body hingga memudahkan proses buka tutup. Disamping itu gitar ini menggunakan scallope pada fretboardnya yang terletak hanya diujung neck dekat body. Salah satu perubahan yang mencolok adalah tampilan monkey grip pada Ibanez JEM yang kini telah diganti menjadi petal grip dengan simbol keseimbangan yin & yang. Ibanez Pia diproduksi dalam empat warna varian yaitu: Putih, Hijau, Merah jambu dan Kuning emas. 

20 Maret 2020

KOLEKTOR FENDER DI INDONESIA

   Ternyata Indonesia memiliki seorang kolektor alat musik yang tidak main-main. Instrumen gitar menjadi pilihan kesayangannya untuk dikoleksi. Pria asal Palembang yang bernama Sjahrul G Bajumi ini begitu mengagumi gitar dengan merk Fender khususnya dari AS. Sampai saat ini konon ia memiliki lebih dari 250 buah gitar fender yang terpajang rapih dan terawat di rumahnya, baik itu versi statocaster, telecaster maupun yang versi akustik. Berbagai macam karekter gitar dengan varian warna serta desain cantik menghiasi ruang koleksi pribadinya layaknya museum musik mini.
   Sebagai seorang pemusik dan anggota band sekaligus pendiri Arulan band yang eksis di era tahun 60an ini sangat memperhatikan betul bagaimana caranya memperlakukan gitar dengan baik. Ada berbagai macam tipe dan series gitar Fender yang sangat berharga karena memiliki nilai historikalnya masing-masing. Ada fender yang dipakai oleh personil The Beatles, Eric Clapton, Jimi Hendrix sampai gitar Fender yang digunakan oleh personil The Shadows, salah satu band yang dikaguminya. Beliau juga menyimpan banyak gitar Fender limited edition yang artinya hanya dibuat terbatas hingga dimiliki oleh beberapa orang saja di dunia. Bahkan ia mengoleksi gitar dari pembuat gitar Fender itu sendiri yang bernama Leo Fender beserta sertifikat keasliannya.