27 Februari 2016

ALBUM INSPIRASI

Berikut ini adalah album-album yang menginspirasi Cakrawala Gitar dalam hal kecintaan terhadap dunia musik, khususnya yang berorientasi pada alat musik gitar :

GOD BLESS (Raksasa)
Salah satu album yang membuat grup ini berjaya dan semakin digandrungi oleh generasi muda saat itu. Hal ini mungkin karena kehadiran seorang metalizer sejati Eet Sjahranie yang tidak disangka-sangka menggantikan Ian Antono. Eet pun belum banyak dikenal pecinta musik rock tanah air kala itu, tapi berkat kepiawaiannya dalam hal teknik bergitar serta pengolahan sound rock ala barat telah berhasil menginspirasi sekaligus membakar semangat muda untuk bangkit dan berani membawakan musik rock tanpa keraguan. Sepertinya pilihan jatuh pada Eet sebagai gitaris yang dapat diterima oleh lintas generasi sangat tepat, terbukti hingga kini God Bless tetap dicintai semua lapisan masyarakat dan sudah melegenda. Tidak bisa dibayangkan apabila God Bless tidak berhasil menemukan seorang Eet Sjahranie. Mungkin sekarang God Bless hanya tinggal nama saja.

  
EDANE (Jabrik)
Lagi-lagi Eet Sjahranie. Motor dari grup yang selalu mengangkat totalitas dalam bermain musik rock ini telah membuat lagu-lagu Edane di album ini semakin rumit tapi tetap heavy. Permainan gitar tingkat tinggi menghiasi hampir di setiap part lagu. Eet pun sepertinya sangat menikmati permainan gitarnya sekaligus sebagai bukti bahwa ia belum kehabisan ide dan masih banyak kemampuan bermain gitar yang bisa dieksplore lebih jauh di album-album berikutnya.





GONG 2000 (Bara Timur)
Grup ini tidak lepas dari nama Achmad Albar dan Ian Antono. Sebuah persembahan yang bagus buat musik Indonesia dari musisi tanah air yang mencintai budaya nusantara. Melalui alunan nada-nada etnis yang dipadukan dengan aroma musik rock menjadikan album perdana Gong 2000 ini dianggap fenomenal dan unik, bahkan pernah di cap sebagai salah satu grup terbaik di dunia yang bisa mengkolaborasikan antara musik rock dan musik etnis. Selain Ian Antono, peranan keyboardis Harry Anggoman juga sangat terasa yang membuat album ini sangat kental dan kaya akan harmoni pentatoniknya. Ian Antono sendiri tetap dengan porsinya sebagai lead gitar yang rendah hati alias tidak pernah menonjolkan dirinya dalam hal kehebatan permainan gitar.

  
YNGWIE MALMSTEEN (Eclipse)
Dari semua album Yngwie, mungkin ini album yang paling konseptual. Di album ini, Yngwie mencoba untuk menyuguhkan sesuatu yang lain dari permainan gitarnya. Memang terasa sekali semangat Rising Force di album ini sepertinya disimpan dulu demi lahirnya sebuah album idealis dari maestro gitar sejagat ini. Nada-nada lead gitar Yngwie yang masih sangat cepat di album ini ibarat hasil dari sebuah perenungan mendalam terhadap kegilaannya pada aliran musik neo classic yang telah melekat erat pada dirinya. "Save our love" adalah bukti dari konseptualisasi album ini yang memiliki melodi gitar sangat menyayat dan bikin merinding.


METALLICA (1991)
Album black ini merupakan album yang banyak memberikan pembelajaran buat para pecinta musik metal. Disini Metallica mencoba untuk memberikan contoh yang baik kepada khalayak rock & metal bagaimana membawakan sebuah musik rock yang benar pada tingkat kedewasaan bermain. Bahkan pada dua lagu slow rocknya, metallica telah membuktikan bahwa musik thrash metal yang tampil sekeras baja bisa hadir selembut bunga. Melalui alunan maha karya dari sound gitar Kirk & James di album ini membuat metallica semakin digemari tidak hanya oleh kaum laki-laki tapi juga oleh kaum perempuan pecinta musik rock.


POWER METAL (Power Demons)
Sebuah persembahan album rock dari musisi anak bangsa yang menampilkan permainan gitar liar dan sound musik rock yang berani. Bagi metal lover tanah air, siapa yang tidak kenal lagu "Timur Tragedi" yang menjadi lagu wajib dari grup ini. Memang tidak bisa dipungkiri, peranan gitaris Lucky Wicaksono sangat berpengaruh bagi kelangsungan band ini secara kualitas musik kedepannya. Di sini Lucky telah berhasil memborbardir setiap lagu dengan lick-lick gitarnya yang sangat keras dan tajam. Walaupun masih banyak pengaruh dari luar, tapi permainan gitarnya seakan tidak pernah goyah dan penuh semangat. Album rock dari power metal ini cukup menginspirasi pecinta musik negeri ini untuk terus berkarya ditengah deru trend musik minimalis non idealis.


GIGI ( 3/4 )
Ada tiga karakter musikalitas yang mempengaruhi band ini untuk tetap eksis. Mereka adalah Armand, Budjana dan Thomas. Tanpa salah satu dari personel band ini maka warna musik yang dihasilkan dari band ini pun sepertinya akan terasa lain. Album 3/4 Gigi adalah salah satu dari sekian banyak album yang bisa mewakili mereka. Di sini terasa sekali kolaborasi egoisitas dari ketiganya. Lagu-lagunya pun dikemas dalam aransemen musik yang sederhana, agak ngepop tapi nafas rocknya masih terasa. Sisi lain dari seorang gitaris Budjana dalam mengolah dana di atas fret gitarnya juga sepertinya ditampilkan dalam beberapa nomor yang membuat album ini tampil sedikit beda.



HELLOWEEN (The Time of The Oath)
Ini seperti album yang menunjukkan keperkasaan Roland Grapow dkk dalam menciptakan sebuah konsep album yang matang. Karekter sang vokalis Andi Deris sangat terasa dan benar-benar teruji di album ini. Di album ini pun Helloween berhasil memikat para pecinta rock & metal sejagat dengan alunan nada slow berirama ballade yang sangat apik yaitu pada lagu "Forever and One" dan "If I Knew" yang bikin merinding. Pada kedua lagu tersebut, Andi bernyanyi dengan sangat baik dalam pengolahan vokal yang maksimal hingga terdengar penuh penjiwaan. Belum lagi kekompakkan permainan gitar cepat Roland dan Weikath yang membuat pendengar puas dan sangat terhibur.


FIREHOUSE ( 3 )
Disaat puncak kejayaannya, grup rock ini selalu membuat album dengan materi lagu yang mengangkat sisi komersil. Hampir dipastikan karya mereka tidak pernah lepas dari nomor-nomor slow rock yang memikat hati. Lewat tembang "Here For You" dan "I Live My Life For You" menjadikan album ini semakin disukai tidak hanya oleh para penggemar musik rock tapi juga penggemar musik pop. Kualitas sound yang ditampilkan di album ini juga lebih baik, dengan paduan karakter sang vokalis serta pola permainan gitar dari Bill Laverty yang masih sangat kental menghiasi setiap lagu dari album Firehouse ini.