15 November 2012

GITAR DI JAKARTA AUDIOPRO EXPO


     JAPEX (Jakarta Audiopro expo) adalah ajang pameran alat musik dan audio tahunan terbesar di Indonesia. Kehadirannya selalu ditunggu-tunggu oleh para pecinta musik dan sound tanah air. Khusus untuk gitar dan ampli, barangkali Japex adalah surganya. Banyak brand-brand ternama dari instrumen tersebut yang selalu hadir di Japex. Beberapa diantaranya meng-endorse musisi-musisi untuk menjadi duta produk mereka. Maka dari itu demo dan klinik merupakan salah satu bentuk promosi yang ditampilkan setiap harinya sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi terselenggaranya acara tersebut.
     Buat para pemusik, ajang Japex merupakan pilihan yang tepat untuk dikunjungi karena selain dapat membeli alat musik dengan harga bersaing, juga bisa mengetahui langsung perkembangan dan kemajuan dari musik itu sendiri. Produk-produk terbaru banyak ditawarkan di ajang Japex, baik dari dalam maupun luar negeri. Bagi masyarakat Ibukota, beruntunglah karena perhelatan Japex berlangsung di Jakarta. Event tersebut diadakan pada periode bulan menjelang akhir tahun.

8 November 2012

ALBUM GITAR FIRMAN AL HAKIM

     Sebuah mini album yang menunjukkan awal dari sebuah konsistenitas di jalurnya dikeluarkan oleh Firman Al Hakim, seorang gitaris shredder tanah air beraliran neoklasik. Nama Firman Al Hakim mulai dikenal orang sejak kemunculannya dibeberapa acara yang diselenggarakan oleh komunitas gitar, klinik gitar maupun majalah musik. Dalam mini albumnya tersebut terdapat enam komposisi musik (Symphony No.1-6) yang ditulis serta diaransemen sendiri oleh Firman Al Hakim. 
     Mini album itu berjudul "Optimus Neoclassicus Symphonycus in A Minor". Bagi kalangan gitaris shredder, mini album ini memberikan angin segar khususnya para pecinta style neoklasik untuk bisa berkarya ditengah-tengah serangan musik non idealis yang mengikuti trend saat ini. Untuk musisi tanah air, mungkin mini album ini terbilang 'dasyat' karena hampir semua komposisinya menunjukan musik yang powerfull. Yang menarik disini adalah Firman Al Hakim memainkannya dengan nada-nada klasik metal berirama cepat yang didukung pula oleh permainan doble pedal pada drum hingga membuat hampir semua lagunya terkesan heroik dan megah. Sayang, semua lagunya melekatkan judul 'Symphony'. Mungkin buat para pendengar akan lebih mudah mengenal setiap lagunya dengan title mirip sebuah cerita, seperti yang seharusnya cocok diberikan untuk "Symphony No.3" yang berirama slow. Tapi begitulah, mungkin memang dimaksudkan agar sesuai dengan tema keseluruhan judul albumnya. Cover albumnya pun keren, dengan gambar layaknya album instrumental seorang virtuoso.
     Secara umum mini album ini telah menunjukan karakter permainan dari seorang Firman Al Hakim. Mungkin pendengar akan mengenal lebih jauh lagi tentang ciri khas permainanya di full album berikutnya. Karena jati diri yang sebenarnya dari seorang gitaris solo biasanya tampak jika ia telah membuat banyak album yang benar-benar mewakili dirinya sebagai seorang musisi yang patut diperhitungkan sekalipun album tersebut tidak laku dipasaran.